Ilustrasi pasokan batu bara untuk pembangkit listrik - - Foto: dok PLN
Ilustrasi pasokan batu bara untuk pembangkit listrik - - Foto: dok PLN

Ini Rekomendasi Pengusaha Tambang soal Pasokan Batu Bara Domestik

Annisa ayu artanti • 04 Januari 2022 18:46
Jakarta: Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia-Indonesian Coal Mining Association (APBI-ICMA) memberikan beberapa rekomendasi untuk memecahkan masalah pasokan batu bara dalam negeri. Rekomendasi tersebut terdiri dari prioritas jangka pendek dan menengah, termasuk bagi PT PLN (Persero).
 
"APBI juga berharap agar pemerintah juga fokus upaya solusi permanen penyelesaian permasalahan struktural pasokan batu bara domestik seperti yang telah beberapa kali secara resmi sudah kami sampaikan usulan kami untuk jangka panjang pendek dan jangka menengah," kata Pandu dikutip dalam siaran pers, Selasa, 4 Januari 2022.

Berikut rekomendasi jangka pendek:

  1. Pemerintah diminta mengambil tindakan tegas kepada pemasok yang wanprestasi termasuk bagi anak perusahaan
  2. Pemerintah perlu membuat mekanisme pemantauan pemenuhan DMO (Domestic Market Obligation) secara berkala.
  3. Besaran persentase DMO perlu disesuaikan dengan kebutuhan domestik yang riil akurat.
  4. DMO untuk perusahaan yang melebihi kewajibannya dapat dimanfaatkan oleh perusahaan lain secara cluster/group tanpa ada biaya transfer
  5. Harga jual batu bara mengikuti harga pasar agar menghindari disparitas.
Sementara itu, PLN dinilai perlu lebih fleksibel untuk mengambil batu bara di luar kualitas yang dibutuhkan (off-spec) saat ini, dengan cara blending atau co-firing.
 
PLN perlu segera merealisasikan fasilitas blending serta memperhitungkan kebutuhan batu bara secara akurat dan tepat dengan memperhatikan safety stock, memenuhi komitmen, seperti yang tertuang dalam kontrak (volume dan tata waktu pengiriman).
 
"Kebijakan untuk jangka menengah yakni, ketika terjadi kelangkaan pasokan pihak PLN dapat mengambil batu bara dari bagian pemerintah dalam bentuk 'in-kind'," pungkas dia.



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan