Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: dok Kementan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: dok Kementan.

Kementan Latih Sejuta Petani dan Penyuluh, Antisipasi Perubahan Iklim

Ade Hapsari Lestarini • 16 Februari 2022 14:28
Jakarta: Kementerian Pertanian (Kementan) menyoroti perubahan iklim yang berdampak sangat besar terhadap pertanian. Untuk mengantisipasinya, Kementan pun melatih sejuta petani dan penyuluh melalui BPP Kostratani sebagai pusat pembelajaran pada 23 Februari hingga 17 Maret 2022 dengan tema 'Adaptasi dan Mitigasi Pertanian terhadap Perubahan Iklim'.
 
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan dampak perubahan iklim menjadi tantangan yang sangat besar di sektor pertanian.
 
"Salah satu solusi yang bisa diambil adalah menggunakan teknologi pengelolaan sumber daya iklim dan air untuk adaptasi perubahan iklim," katanya, Rabu, 16 Februari 2022.

Menurut Mentan SYL, pelatihan ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk transfer pengetahuan. "Untuk menyukseskan pelatihan, sosialisasi terus dilakukan oleh BPPSDMP melalui UPT Pelatihan Pertanian terhadap wilayah kerjanya masing-masing terutama untuk mencapai jumlah peserta melalui registrasi online," tambahnya.
 
Dia pun terus mendorong inovasi pertanian sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan iklim. Ia berharap pelatihan melahirkan inovasi-inovasi dalam rangka pelaksanaan adaptasi dan mitigasi iklim.
 
"Khususnya untuk mengantisipasi perubahan iklim ekstrem yang terjadi di Indonesia. Kita punya alam yang bagus keterampilan yang banyak dan semua harus terus kita perbaiki," jelasnya.
 
Menurutnya, pelatihan akan memberikan keyakinan untuk melakukan implementasi dari pelaksanaan teknologi pertanian. Termasuk cara-cara baru pertanian, menggunakan digital system pertanian, dan smart farming.
 
"Mengimplementasikan kegiatan ini tentu tidak mudah, tetapi Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP harus terus melakukan pelatihanpelatihan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dalam kondisi cuaca yang sangat ekstrem ini. Oleh karena itu, BPPSDM dan Litbang harus berada di lapangan membantu petani dan penyuluh," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan