TOEIC Link tidak sekadar mengukur kemampuan bahasa, tetapi juga menjadi jembatan strategis antara dunia pendidikan dan industri.
"Bedanya dengan yang lain adalah TOEIC Link menghubungkan antara akademia, lulusan universitas, sekolah menengah langsung dengan dunia kerja. Berbeda dengan tes-tes lainnya yang terbatas dengan dunia pendidikan saja, TOEIC Link menghubungkan dua dunia menjadi satu dengan jangkauan terluas," kata General Manager of TOEIC Ratnesh Kumar Jha.
Teknologi AI Terintegrasi untuk Efisiensi Maksimal
TOEIC Link menerapkan tiga sistem kecerdasan buatan (AI) yang terintegrasi. Pertama untuk pembuatan soal, kedua sebagai pengawas saat tes, ketiga untuk scoring
CEO ITC Jenny Lee mengatakan, sistem pengawasan AI mampu mendeteksi pergerakan mencurigakan atau bantuan eksternal selama pelaksanaan tes.
Sementara itu, AI scoring didukung oleh 150 juta data pengujian yang memungkinkan mesin membaca berbagai aksen bahasa Indonesia, bahkan hingga wilayah Indonesia Timur.
"AI membuat tes menjadi lebih efisien, karena kita bisa menjangkau seluruh anak muda dari Indonesia Timur, Tengah hingga ke Barat tanpa harus menunggu lama," kata Jenny.
Global GM Institutional Products ETS Ratnesh Jha menekankan relevansi TOEIC Link dengan tuntutan profesional masa kini.
"Dalam lanskap profesional masa kini, organisasi membutuhkan asesmen bahasa Inggris yang andal sekaligus fleksibel. TOEIC Link menawarkan solusi modern yang cepat dan adaptif tanpa mengesampingkan ketelitian berbasis riset yang menjadi ciri khas ETS," katanya.
Kemampuan Bahasa Inggris Generasi Muda Indonesia
Jenny mengungkapkan,kemampuan bahasa Inggris generasi muda Indonesia. Secara data, rata-rata lulusan S1 di angka 500-an, SMK dan SMA di angka 400-an.
"Ini bisa dibilang sedikit di bawah rata-rata untuk basic," katanya.
Meskipun demikian, Jenny optimis anak muda Indonesia sebenarnya memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik, namun masih ragu untuk memulai.
"Sebenarnya anak muda itu bisa berbahasa Inggris tapi malu untuk memulai. Dengan TOEIC Link ini kita berharap anak muda semakin mahir berbahasa, karena sebenarnya bahasa itu berkembang dan bisa makin mahir saat terbiasa melakukannya, tidak bisa instan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News