Kenaikan itu antara lain terjadi di pasar tradisional Banjarmasin, Sabtu, dengan harga ayam yang sebelumnya sempat anjlok hingga Rp23 ribu per ekor, melonjak menjadi Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per ekor.
Kondisi serupa juga terjadi di pasar Kota Rantau, Kabupaten Tapin, dengan harga ayam yang juga mengalami kenaikan cukup signifikan yaitu kisaran Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per ekor.
Salah seorang pedagang ayam pedaging di Pasar Keraton Rantau, Rahimah mengatakan, kenaikan harga ayam terjadi dari sepekan sebelum hari raya Idulfitri.
"Sebelumya harga ayam sempat Rp23 ribu per ekor pada pertengahan Ramadan, namun terus merangkak naik menjelang Lebaran dan bertahan hingga sekarang," ujarnya dikutip dari Antara, Minggu, 31 Mei 2020.
Menurut dia, masih tingginya harga ayam ras hingga sepekan setelah Lebaran tersebut, banyak dikeluhkan oleh pembeli.
"Dengan masih tingginya harga daging ayam ini, menyebabkan pembeli jadi sepi dan mengalihkan ke lauk pauk lainnya," ujarnya.
Rahimah menjelaskan tingginya harga ayam potong tersebut sudah dari tingkat peternak, sehingga pedagang tidak bisa berbuat banyak dalam menjual.
Salah satu pembeli ayam di pasar baru Keraton, Normala berharap harga ayam bisa kembali normal pada kisaran Rp27 ribu hingga Rp30 ribu-an.
"Tadi sempat kaget, harga ayam ternyata masih tinggi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News