Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi mengatakan ekosistem logistik nasional bukan suatu badan khusus yang dibentuk seperti halnya Indonesia National Single Window (INSW). Ekosistem tersebut dapat mengharmonisasi ketentuan yang ada.
"Ini sistem yang mengkolaborasikan dari sistem-sistem yang ada, yang disebut kolaborasi adalah dia menghubung-hubungkan, mengharmonisasikan dan mengatur sehingga tidak terjadi duplikasi, pada akhirnya jadi lebih efisien," ucapnya dalam video conference di Jakarta, Kamis, 24 September 2020.
Ia menjelaskan keberadaan ekosistem logistik nasional akan melengkapi sistem yang dikelola oleh INSW. Misalnya, menjalankan sub-sub program sebagaimana perintah dalam Inpres dalam empat tahun ke depan.
"Untuk kuartal II dan masuk kuartal III ini, kita sudah selesaikan semua PR kita. Itu sudah disampaikan ke Bu Menteri (Keuangan). Memang masih ada program lain sampai empat tahun ke depan," ungkap dia.
Lebih lanjut, ada beberapa program dalam ekosistem ini yang sudah selesai dan mulai dijalankan. Contohnya single submission dan joint inspection antara Bea Cukai dengan Balai Karantina.
"Memang ada yang masih dalam tahap pilot, dan masih dalam perencanaan, terutama yang berkaitan dengan pergerakan logistik domestik. Bagaimana kita mengawinkan ke depan dengan logistik internasional impor and ekspor. Secara prinsip seperti itu," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News