CEO PHE Budiman Parhusip mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan berbagai persiapan program kerja untuk tahun depan. Artinya ketika alih kelola kelola, Pertamina tidak akan bekerja dari awal dan akan melanjutkan pengeboran sumur.
"Kita akan melanjutkan pengeboran sumur pada hari pertama sehingga produksi sekitar 175 ribu-180 ribu barel per hari (bpd). Kemudian akan kita tingkatkan pengeboran sumur sehingga kita bisa tingkatkan produksi hingga 190 ribu-200 ribu bph," kata Budiman, dalam sebuah webinar, Rabu, 15 Juli 2020.
Ia mengatakan salah satu strategi Pertamina untuk meningkatkan produksi yakni dengan menggunakan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR). Penggunaan teknologi yang telah dipakai oleh CPI sebelumnya akan dilanjutkan oleh Pertamina.
Sebagaimana diketahui Pertamina gagal untuk masuk lebih awal dalam pengelolaan Blok Rokan di masa transisi. Oleh karenanya Pertamina meminta agar CPI di masa akhir pengelolaannya melakukan berbagai upaya untuk menjaga produksi di wilayah kerja tersebut agar tidak mengalami penurunan.
"Ini yang penting agar saat pengambilalihan produksi tidak turun. Transisi pengambilalihan harus berjalan lancar dan baik sehingga produksi minyak yang akan dihasilkan oleh Rokan bisa stabil dan meningkat," tutur Budiman.
Dalam kesempatan yang sama, Penasihat Kepala SKK Migas Satya Widya Yudha akan memastikan agar CPI merupaya maksimal untuk melakukan pengeboran di akhir masa kontraknya demi menjaga produksi di blok tersebut di kisaran 175 ribu bph.
"Walaupun berakhirnya masih 2021 tapi kami tetap menginginkan masih ada pengeboran, jadi kita berharap ada dua rig yang bisa melakukan pengeboran yang dilanjutkan Januari-Juli 2021 ada lima rig jadi ada 11 sumur hingga September November, 96, jadi bisa ditotal hingga akhir Juli 2021 nanti ada 107 sumur yang di bor," jelas Satya.
Tahun ini target produksi siap jual (lifting) minyak blok Rokan jika sesuai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar 170,7 Ribu bph dan target work plan and budget (WP&B) 161 ribu bph dengan realisasi hingga kuartal I lalu mencapai 182,3 ribu bph.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News