Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan pihaknya telah menyampaikan usulan tersebut kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada10 Maret lalu. Jika disetujui, rapid tes korona segera didatangkan dari Tiongkok.
"Kalau dikasih izin oleh Kemenkes, maka kami bisa pakai Garuda bisa dikirim dari Hangzou. Jadi kebutuhan kita bisa dipenuhi dengan cepat," kata Arya dalam video conference bersama awak media, Rabu, 18 Maret 2020.
Ia menjelaskan alat tersebut bekerja lebih cepat dalam rentang 15 menit hingga tiga jam untuk mendeteksi infeksi virus korona pada tubuh seseorang. Jika hasil tes positif, yang bersangkutan tetap diharuskan untuk melakukan tes lab.
"Walaupun rapid ini bukan tes terakhir. Kalau dia ternyata positif bisa lanjut lagi ke tes lab atau dokter selanjutnya untuk mencari kepastian," tutur Arya.
Nantinya rapid tes korona bakal didistribusikan ke seluruh rumah sakit BUMN. Arya pun memastikan harga alat tersebut lebih terjangkau.
"Harga terjangkau, lebih murah. Kita kenapa pakai rapid tes, supaya bisa percapat kalau ada tanda-tanda positif," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News