Chief Financial Officer Chandra Asri Andre Khor mengatakan, peringkat tersebut mencerminkan pandangan Pefindo terhadap posisi terdepan Chandra Asri di industri petrokimia dalam negeri yang didukung oleh sinergi dengan mitra strategisnya, operasional yang terintegrasi secara vertikal dengan fasilitas pendukung yang memuaskan pascaakuisisi saham perusahaan utilitas, dan likuiditas yang kuat dengan fleksibilitas keuangan yang sangat kuat.
"Kami senang Pefindo menegaskan dan membedakan stabilitas peringkat kredit kami, mengakui perputaran kinerja keuangan kami di 2023 ini, dan kekuatan kualitas neraca kami dengan kumpulan likuiditas sekitar USD2 miliar yang terdiri dari kas dan setara kas ditambah dengan surat berharga," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin, 15 Mei 2023.
"Kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai sinergi yang ditargetkan dalam akuisisi aset infrastruktur kami, yaitu Krakatau Daya Listrik dan Krakatau Tirta Industri, melalui peningkatan pendapatan, efisiensi operasional, dan optimalisasi modal," tambah dia.
Jaga kehati-hatian keuangan
Andre juga menegaskan, pihaknya akan terus menjaga kehati-hatian keuangan dan disiplin modal. Dalam hal ini, Chandra Asri memprioritaskan pengembalian yang lebih tinggi, risiko yang lebih rendah, dan investasi pengembalian yang lebih cepat dimana Chandra Asri memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
"Ini selaras dengan pengumuman penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kami baru-baru ini dengan Indonesia Investment Authority (INA), sovereign wealth fund Indonesia, untuk mengejar pengembangan pabrik chlor-alkali berskala global di Indonesia sebagai bagian dari rencana ekspansi CAP2," paparnya.
Adapun, penerbitan peringkat idAA- yang disematkan Pefindo karena Chandra Asri memiliki kemampuan dalam memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas surat utang tersebut yang sangat kuat, dibandingkan obligor Indonesia lainnya.
Baca juga: Gawat! Per Juni Amerika Serikat Bakal Kehabisan Uang Tunai! |
Peringkat perusahaan
Dikutip dari berbagai sumber yang dirangkum Medcom.id, peringkat perusahaan dari Pefindo terdiri dari sembilan pemeringkatan. Berikut selengkapnya:
1. idAAA
Pada peringkat ini, perusahaan memiliki kapasitas yang besar atau superior untuk membayar kewajiban atau utang jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan Indonesia yang lain.2. idAA
Perusahaan memiliki kapasitas yang sangat kuat untuk membayar kewajiban atau utang jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan Indonesia yang lain. Peringkat ini ini lebih rendah dibanding perusahaan yang mendapat peringkat idAAA.3. idA
Perusahaan memiliki kapasitas yang kuat untuk membayar kewajiban atau utang jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan Indonesia yang lain. Perusahaan dalam rating ini lebih rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi dibanding perusahaan dengan rating idAAA dan idAA.4. idBBB
Perusahaan memiliki kapasitas yang cukup untuk membayar kewajiban atau utang jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan Indonesia yang lain. Perubahan kondisi ekonomi cenderung dapat memperlemah kapasitas perusahaan untuk melunasi kewajiban utang.5. idBB
Perusahaan memiliki kapasitas yang agak lemah untuk membayar kewajiban atau utang jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan Indonesia yang lain. Perusahaan menghadapi ketidakpastian perubahan kondisi bisnis dan kondisi ekonomi dapat berakibat pada ketidakmampuan perusahaan untuk membayar utang jangka panjang.6. idB
Perusahaan memiliki kapasitas yang lemah untuk membayar kewajiban atau utang jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan Indonesia yang lain. Perubahan kondisi bisnis dan kondisi ekonomi sangat mungkin mempengaruhi kapasitas perusahaan untuk membayar utang jangka panjang.7. idCCC
Perusahaan saat ini sangat rentan dan sangat bergantung pada kondisi ekonomi untuk dapat memiliki kemampuan menyelesaikan kewajiban utang jangka panjang.8. idSD
Selective Default (SD), yakni perusahaan telah gagal membayar satu atau lebih kewajiban utang, baik utang yang telah diperingkat maupun utang yang tidak diperingkat. Pefindo melihat perusahaan dengan peringkat ini masih dapat menyelesaikan kewajiban utang yang lain tepat waktu.9. idD
Default (D), yakni perusahaan gagal untuk menyelesaikan kewajiban utang jangka panjang. Perusahaan juga tidak memiliki kapasitas untuk melunasi utang jangka pendek.*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News