Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Negara Anggota ASEAN Punya Kepentingan Amankan Ketahanan Energi

Angga Bratadharma • 28 Juli 2023 14:33
Jakarta: Executive Director of ASEAN Centre for Energy (ACE) Nuki Agya Utama mengatakan di tengah menguatnya arus transisi energi dari fosil ke Energi Baru Terbarukan (EBT), peran ACE sebagai think tank ASEAN di bidang energi menjadi semakin relevan dan penting. Hal itu utamanya membahas isu energi yang krusial dan berdampak penting bagi Asia Tenggara.
 
Untuk membahas kolaborasi terkait pertumbuhan bisnis energi di kawasan Asia Tenggara, Kementerian ESDM RI bekerja sama dengan ASEAN Centre for Energy (ACE) menginisiasi acara tahunan ASEAN Energy Business Forum (AEBF) 2023 di Bali, Indonesia pada 24-26 Agustus 2023.
 
Forum yang mengambil tema 'Percepatan Konektivitas Energi untuk Mencapai Pertumbuhan Berkelanjutan ASEAN' ini penting karena sejalan dengan visi Keketuaan Indonesia yang ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.


"Melalui AEBF, kami menjadi jembatan mempertemukan pebisnis dan industri bidang energi dengan pemerintah negara anggota ASEAN sekaligus akademisi membahas isu dan bekerja sama serta kolaborasi terkait energi, baik teknologi, suplai, keamanan, maupun pengetahuan baru demi kepentingan kawasan," jelasnya, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 28 Juli 2023.
Baca: Wall Street Ambruk Meski PDB AS Kuat

Lebih lanjut, Nuki mengatakan, kepentingan negara anggota ASEAN adalah mengamankan ketahanan energi agar tidak terjadi kekacauan di semua negara Asia Tenggara. Negara anggota ASEAN, kata Nuki, harus terus meningkatkan ekosistem investasi dan menjadikan prioritas transisi di negara masing-masing dan di regional sehingga terwujud ketahanan energi.
 
"Hal ini penting karena kita akan menjadi kawasan terbesar keempat di dunia 10-15 tahun ke depan. Jadi kita tak bisa mengabaikan suplai energi yang stabil, murah, dan aksesnya mudah. Jadi, AEBF ini ingin mencari solusi terkait keamanan energi, keterjangkauan dan akses energi, serta energi yang berkelanjutan," kata Nuki.
 
Untuk melengkapi penyelenggaraan AEBF, ACE juga menggelar Green Transport Rally (GTR) yang memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran akan dampak positif lingkungan dan efisiensi energi dari kendaraan listrik dan opsi transportasi berkelanjutan lainnya, seperti kendaraan berbahan bakar biofuel.
 
Manager of Corporate Affair ACE yang juga Chairman of AEBF Andy Tirta mengatakan dalam GTR ini berbagai jenis kendaraan akan melakukan perjalanan darat dari Jakarta ke Bali, mempromosikan inovasi, dan memajukan perjalanan ASEAN menuju lanskap transportasi yang lebih hijau.
 
Andy menambahkan, di tengah ketegangan yang terjadi di Eropa, Asia Tenggara tetap harus menjaga stabilitas politik dan ekonominya. Mengedepankan kolaborasi, kerja sama dan interkonektivitas menjadi hal yang sangat penting demi kemajuan Asia Tenggara, terutama di bidang energi.

 
"Energi menjadi katalis damai, bukan untuk alasan perang. Jika kita mengedepankan interkonektivitas. Ketahanan energi yang murah dan terjangkau akan kita dapatkan. Untuk itu, juga diperlukan analisis pembiayaan inovatif dan skala besar, mulai dari sumber pembiayaan publik dan swasta, dialog dan aksi lebih lanjut," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan