Ilustrasi Blok Migas. Foto: Dokumen SKK Migas
Ilustrasi Blok Migas. Foto: Dokumen SKK Migas

Upaya SKK Migas Mencapai Target Produksi Nasional

Achmad Zulfikar Fazli • 31 Mei 2023 13:39
Jakarta: Kinerja produksi dan lifting kuartal I 2023 yang lebih baik daripada periode yang sama tahun lalu harus terus dijaga momentumnya dengan melakukan berbagai langkah. Salah satunya dengan rapat kerja produksi, metering, dan pemeliharaan fasilitas 2023 yang digelar di Surabaya pada 28 Mei hingga 31 Mei 2023.
 
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh fungsi terkait di SKK Migas, pimpinan tertinggi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), teknologi provider, dan stakeholder terkait lainnya dengan jumlah peserta sekitar 500 peserta pada hari pertama.
 
“Rapat Kerja Produksi, Metering, dan Pemeliharaan Fasilitas Tahun 2023 ini merupakan salah satu upaya dari SKK Migas untuk merumuskan langkah-langkah dan strategi dalam rangka mencapai target produksi jangka pendek tahun 2023, sekaligus mewujudkan visi jangka panjang tahun 2030, yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD)”, kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam keterangan tertulis, dilansir pada Rabu, 21 Mei 2023.
 
Baca Juga: Pertamina Teken Kontrak Pengelolaan WK Peri Mahakam dan East Natuna

Dwi menyampaikan angka capaian tersebut patut disyukuri. Sebab, kinerja produksi dan lifting kuartal 1 pada 2023 telah membaik daripada tahun sebelumnya.

“Kondisi ini menuntut kita untuk terus mencari upaya untuk mengatasi kendala produksi, meningkatkan produksi dari lapangan migas aktif, mengaktifkan lapangan migas idle, serta melakukan percepatan produksi dari sumur atau lapangan baru. Upaya tersebut tentunya memerlukan produk dan teknologi yang tepat," ujar Dwi.
 
Dwi mengingatkan menyelesaikan berbagai tantangan di industri hulu migas membutuhkan koordinasi, kolaborasi, dan sinergi semua pihak untuk mencapai target.
 
“Komitmen investasi hulu migas tahun 2023 yang mencapai USD15,3 miliar harus dapat diserap seluruhnya. Momentum yang baik di kuartal I 2023 harus menjadi pendorong untuk implementasi program yang lebih masif dan agresif di kuartal II 2023 hingga akhir tahun nanti," ujar Dwi.
 
Dwi menyampaikan target produksi dan lifting migas nasional pada 2023 yang ditetapkan pemerintah lebih tinggi dari persetujuan WP&B di 2023. SKK Migas dan Kontraktor KKS, lanjut dia, terus mencari upaya Filling The Gap (FTG) dalam mencapai target nasional.
 
Dalam rapat kerja dibahas mengenai production technology implementation artificial lift optimization, debottlenecking production facility and stock reduction, gas fuel optimization and flare reduction, dan planned maintenance optimization dan oil and gas measurement.
 
Sementara itu, Sekjen Asosiasi Sistem Metering Indonesia (ASMETI) Bhudyarso mengatakan pihaknya sangat mendukung langkah SKK Migas untuk dapat mencapai target produksi. ASMETI akan terus bersinergi dengan SKK Migas.
 
“ASMETI siap mendukung Kebijakan SKK Migas sebagai narasumber kompetensi profesi metering system custody transfer migas,” tutur Bhudyarso.
 
Ketua Umum ASMETI, Daharmono, menambahkan ASMETI dengan kapasitasnya meyakinkan user bahwa produksi gas dan minyak terkirim dari lapangan ke client sesuai volume.
 
“ASMETI meyakinkan Stakeholder bahwa produksi gas dan minyak di lapangan terkirim sampai ke user sesuai volumenya dan dengan enginer yang terkualisifikasi” tutur Dharmono.
 
Di sisi lain, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji menyampaikan realisasi produksi cenderung menurun mengikuti trendline dari proyeksi produksi base. Namun, angka realisasi lebih besar daripada angka proyeksi produksi base sebagai dampak positif dari beberapa program yang berhasil.
 
Tutuka menambahkan untuk mendukung upaya peningkatan produksi minyak dan gas, pemerintah terus melakukan perbaikan terms and conditions dalam Indonesia Petroleum Bidding Round.
 
“Perbaikan tersebut antara lain adalah split bagi hasil hingga 50:50 untuk kategori high-risk, First Tranche Petroleum (FTP) berkurang menjadi 10 persem (shareable), skema PSC secara fleksibel dengan investor diperbolehkan memilih skema cost recovery atau gross split, DMO price 100 persen ICP selama waktu masa kontrak dan perbaikan fiskal term lainnya,” terang Tutuka.
 
Untuk mendukung lingkungan berkelanjutan di industri hulu migas, terang dia, pemerintah terus memperkuat implementasi dari regulasi Permen ESDM Nomor 2 Tahun 2022 tentang lingkup penyelenggaraan CCS/CCUS pada kegiatan usahya hulu migas.
 
Tutuka menyampaikan potensi bisnis CCS/CCUS di industri hulu migas nasional sangat menjanjikan. Pemerintah berkomitmen terus mendorong implementasinya, sehingga dapat menjadi salah satu faktor yang meningkatkan daya saing industri hulu migas nasional.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan