“Libur natal dan tahun baru tahun ini berpotensi menggairahkan ekonomi di daerah ,khususnya daerah yang mayoritas merayakan natal dan daerah tujuan wisata diberbagai pelosok Tanah Air,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis, 22 Desember 2022.
Sesuai data dari Kementerian Perhubungan potensi pergerakan warga selama libur nataru tahun ini sebesar 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,7 juta orang, lebih banyak dari tahun 2021 yang sebesar 19,9 juta.
Kenaikan ini akibat kebijakan pemerintah yang sudah memberikan kelonggaran atas perjalanan dan keuangan warga yang sudah mulai pulih sehingga diakhir tahun sangat memungkinkan pulang kampung dan berwisata.
Baca juga: Bos OJK: Indonesia Harus Stimulasi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru di Daerah |
Jumlah perputaran uang selama momen itu diperkirakan mencapai Rp23,85 triliun dengan asumsi jumlah penduduk yang mudik sekitar 44,7 juta orang.
“Jika setiap keluarga membawa uang rata rata Rp2 juta saja maka perkiraan perputaran uang mencapai jumlah tersebut diatas. Angka ini masih berpotensi lebih, namun kita ambil angka rata-rata yang paling moderat saja, angka sebesar itu akan sangat menggairahkan bisnis para pelaku usaha UMKM di daerah,” ujarnya.
Uang tersebut akan berputar sejak bepergian dari rumah seperti pembelian tiket bagi yang naik angkutan umum atau BBM yang memakai kenderaan pribadi. Kemudian, uang itu juga akan berputar di warung dan restoran selama perjalanan pergi pulang, penginapan di hotel, belanja di lokasi wisata, pembelian oleh-oleh khas daerah dan kebutuhan perayaan natal dan tahun baru.
Sarman menyebut, perputaran uang tersebut akan didominasi didaerah Jawa seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Jabodetabek, Yogyakarta, dan sebagian lagi diluar Jawa seperti Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua, serta sebagian Kalimantan dan Bali.
“Dengan perputaran uang tersebut akan mampu mendongkrak konsumsi rumah tangga di berbagai daerah yang akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal IV-2022,” sebutnya.
Adapun target pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2022 dapat mencapai 5,01 persen lebih rendah dari kuartal III-2022 sebesar 5,72 persen namun akan mampu membawa pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 mencapai dikisaran 5,0 – 5,3 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News