Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Dokumen Kemenko Marves
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Dokumen Kemenko Marves

Luhut Tekankan Kerja Sama Ekonomi Biru hingga Perubahan Iklim Sangat Penting

Annisa ayu artanti • 05 Desember 2022 20:08
Bali: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak Negara Pulau dan Kepulauan yang tergabung dalam Archipelago and Island States Forum (AIS Forum) untuk berkolaborasi dan bekerjasama dalam bidang blue economy (ekonomi biru), climate change (perubahan iklim), and sustainability (berkelanjutan). 
 
"Blue Innovation Solution (BIS) ini diselenggarakan untuk memaksimalkan kekuatan kita seperti dalam hal blue economy, climate changeand sustainability. Ini merupakan organisasi yang kuat dan ini merupakan success story kita. Saya yakin kalau kita bekerja bersama-sama, kita akan mendapatkan hasil yang jauh lebih baik dari sebelumnya, dan saya harap kita bisa bergabung serta solid mengenai hal ini,” kata Luhut saat membuka Blue Innovation Solution Conference di Bali, Senin, 5 Desember 2022.
 
Luhut mengatakan Forum AIS bukan hanya kerja sama antarpemerintah. Forum ini juga mempromosikan kolaborasi antara penduduk pulau di seluruh dunia. 
 
Dalam konferensi ini Indonesia mengundang para pelaku start-up, bisnis, usaha kecil dan menengah, lembaga akademik dan penelitian, organisasi berbasis masyarakat, perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. Tujuannya untuk berdiskusi produktif dan bertukar ide di antara mereka yang bekerja pada isu ekonomi biru, perubahan iklim, dan keberlanjutan.
 
Luhut berharap konferensi ini dapat terjalin kemitraan baru, menghubungkan inovator dengan investor, dan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih besar dalam menghasilkan perubahan positif. 
 
Baca juga: Tegas! Luhut: Indonesia Lebih dari Siap Kembangkan Ekosistem Karbon Biru 
 
"Di konferensi ini saatnya kita menunjukkan praktik dan pelajaran terbaik, untuk saling belajar mengenai laut dan sekitarnya. Sehingga upaya dan tantangan saat ini dapat didiskusikan bersama, diatasi, serta penciptaan inovasi dan solusi yang telah berhasil diterapkan di satu tempat, dapat direplikasi di tempat lain yang membutuhkan," jelasnya. 
 
Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Republik Cabo Verde Alexandre Dias Monteiro menyampaikan pertemuan ini memungkinkan komunikasi dan partisipasi yang lebih baik dari para pemangku kepentingan utama. 
 
Menurutnya, kegiatan ini membuka ruang untuk berbagi keprihatinan mereka, bertukar pengalaman, dan membuka debat tentang lingkungan laut dengan pandangan untuk mengadopsi langkah-langkah konservasi dan pelestarian lautan secara inovatif sebagai solusi di bidang ekonomi biru. 
 
Alexandre mengatakan laut mewakili 99 persen wilayah Cabo Verde (negara di Afrika) dan merupakan sumber daya strategis untuk pembangunan negara. Oleh karena itu, tidak sulit untuk memahami mengapa pemerintah kami memilih ekonomi biru sebagai prioritas utama. 
 
"Bagi kami, merawat apa yang menjadi milik kami adalah masalah hidup dan kelangsungan hidup. Ada kebutuhan mendesak untuk mempromosikan perubahan paradigma dalam kaitannya dengan laut, dan menjadikannya salah satu titik jangkar utama untuk pengembangan, diversifikasi, dan spesialisasi ekonomi," ujarnya.
 
Dalam pidatonya, Alexandre juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Indonesia dan United Nations Development Programme (UNDP) atas persiapan yang sangat baik dari pertemuan ini. 
 
"Kami sudah menantikan pertemuan tingkat tinggi yang akan berlangsung tahun depan," katanya. 
 
Seperti diketahui, Blue Innovation Solution Conference merupakan side event Forum AIS. Sejumlah pembicara hadir dalam konferensi baik dari Indonesia maupun negara-negara anggota Forum AIS dengan tema-tema yang berbeda. 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan