Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, Indonesia dan Australia diberkahi cadangan mineral yang dibutuhkan dunia usaha dan industri dalam mempromosikan kendaraan listrik ke depan. Masing-masing pihak menyadari urgensi untuk mempererat hubungan sebagai tetangga yang baik dalam rangka menarik gerbong industri kendaraan listrik ke kawasan Indonesia dan Australia.
Indonesia memiliki cadangan mineral, seperti nikel, tembaga, bauksit, dan timah yang apabila diintegrasikan dapat satu ekosistem ekonomi seperti industri kendaraan listrik, potensinya dapat menghasilkan nilai tambah berkali-kali lipat. Sementara itu, Australia memiliki cadangan lithium yang menjadi salah satu elemen inti dari pengembangan baterai kendaraan listrik ke depan.
"Kami bersilaturahmi dalam kerangka untuk mewujudkan kerja sama erat antara Australia-Indonesia untuk menjadikan kedua negara sebagai global hub bagi ekosistem baterai untuk kendaraan listrik. Kami mengeksplorasi berbagai peluang tersebut untuk bisa mengembangkan pusat produksi baterai kelas dunia," ujar Arsjad dalam keterangan tertulis, Kamis, 15 Desember 2022.
Arsjad menegaskan, penjajakan kerja sama tersebut sebenarnya merupakan perpanjangan dari komunikasi strategis yang sudah dilakukan pemerintah antar kedua negara. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese telah bertemu untuk menyatukan langkah dan mengkaji berbagai peluang agar cita-cita bersama tersebut dapat terwujud.
"Sebagai mitra strategis pemerintah, Kadin mendukung penuh rencana strategis pemerintah yang ingin mewujudkan integrasi ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia dengan paradigma pertumbuhan ekonomi berbasis ekosistem skala besar seperti industri kendaraan listrik," kata dia.
Baca juga: Pembangunan Ekonomi Inklusif-Berkelanjutan akan Dilakukan Tahun Depan |
Seperti diketahui, Presiden Jokowi pada seremoni pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2022 Kadin Indonesia awal bulan lalu menegaskan, pemerintah saat ini sedang membangun sinergi industri. Dengan kandungan mineral yang dimiliki seperti nikel, bauksit, tembaga, dan timah, Indonesia dapat membangun ekosistem kendaraan listrik. Yang tidak dimiliki Indonesia hanya litium, yang cadangannya ada di Australia.
Arsjad menambahkan, dalam rangka mempersiapkan transisi industri tersebut, Kadin Indonesia juga telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Minerba. Tugas utama Pokja tersebut adalah mempercepat hilirisasi mineral dan batu bara, serta menjajaki berbagai peluang kerja sama dalam rangka mendukung terciptanya industri berbasis hilirisasi minerba tersebut. Salah satu dampak positif dari hilirisasi adalah terciptanya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, yang bakal menjadi sentral dalam transisi energi global ke depan.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News