"Pelaksanaan program ketahanan pangan secara intensif, terutama di provinsi yang bukan sebagai wilayah penghasil pangan menjawab keresahan pemerintah dan masyarakat terhadap kondisi ekonomi global yang tidak stabil saat ini," kata Dodi, dilansir dari Antara, Senin, 8 Agustus 2022.
Ia mengungkapkan Kepri perlu melaksanakan program ketahanan pangan secara intensif dan tepat sasaran, mengingat selama ini Kepri bukan sebagai wilayah produsen. Ketergantungan Kepri terhadap negara lain dan provinsi lain dalam memenuhi kebutuhan pokok sangat besar sehingga program ketahanan pangan sebaiknya dilaksanakan secara cepat.
"Kepri memiliki potensi sebagai wilayah penghasil bila program ketahanan pangan dilaksanakan secara intensif," tuturnya.
Baca: Pasok Pemisah Baterai, SKIET Jalani Kemitraan dengan Vingroup |
Ia mengemukakan pemberdayaan masyarakat desa di Kepri perlu dilakukan untuk melahirkan desa dengan ketahanan pangan yang baik. Pengelolaan pulau-pulau yang berada dalam wilayah administrasi desa dan kelurahan sebaiknya dilakukan sesuai dengan potensi pertanian, peternakan, dan perikanan yang dimiliki pulau-pulau tersebut.
Komponen lainnya yang perlu dilakukan pemerintah daerah yakni membangun kesadaran masyarakat desa untuk memanfaatkan lahan yang tersedia di desa untuk pertanian, peternakan, maupun budi daya ikan.
Selain itu, kata dia bantuan permodalan juga dibutuhkan seandainya pengelolaan lahan desa dan pulau-pulau untuk ketahanan pangan dikelola oleh kelompok masyarakat desa. Pelatihan, bantuan pupuk dan bibit, pembinaan dan pengawasan, serta lainnya juga dibutuhkan.
"Sehingga pemerintahan desa dapat memastikan pertanian, peternakan dan perikanan yang digarap masyarakat berjalan terus-menerus," ujarnya.
Dodi mengatakan penduduk desa merupakan sumber daya manusia, termasuk yang tinggal di pulau-pulau. Orientasi penduduk yang tinggal di pesisir Kepri, sebaiknya berkembang ke arah pertanian. Ibu rumah tangga, misalnya, dapat menggarap lahan untuk menanam cabai, umbi-umbian, dan sayur-mayur sehingga berpenghasilan dan memenuhi kebutuhan masyarakat lokal.
Saat musim angin utara, ketika gelombang laut tinggi, nelayan dapat bertani. "Saat panceklik ikan, nelayan dapat produktif di darat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News