Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi. Foto: dok Kemenko Perekonomian
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi. Foto: dok Kemenko Perekonomian

Harga dan Pasokan Pangan Dipastikan Aman Jelang Lebaran Lewat Gerakan Pangan Murah

Annisa ayu artanti • 01 April 2024 16:16
Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan stabilitas pasokan dan harga pangan menjelang hari raya Idulfitri 2024 aman dan terjangkau.
 
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan untuk menyukseskan stabilitas pangan baik dari sisi ketersediaan pasokan maupun keterjangkauan harga diperlukan peran dari semua pihak seperti kementerian dan lembaga terkait pangan, hingga pemerintah daerah.
 
“Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Idul Fitri ini tentunya tidak akan sukses berjalan baik tanpa didukung seluruh stakeholder pangan,” kata Arief saat Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Idul Fitri, dilansir Antara, Senin, 1 April 2024.
 
Arief menyampaikan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) merupakan momentum yang selalu menjadi perhatian pemerintah karena pada saat tersebut harga pangan mengalami fluktuasi yang cukup besar, sebab permintaan pangan meningkat.
 
"Bapak Presiden Jokowi mengarahkan agar betul-betul momentum ini dijaga. Tanggal 4 Maret lalu kita gelar rakornas pengamanan pasokan dan harga pangan dan hari ini kita melakukan apel siaga untuk memastikan stabilitas pangan tetap terjaga pada HBKN,” ujar Arief.
 
Baca juga: Bapanas Siap Kawal Stabilisasi Harga Selama Ramadan

Pangan murah di 294 titik

Dalam apel siaga yang ditandai dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di 294 titik di seluruh Indonesia dan dihadiri secara daring oleh 15 Penjabat (Pj) Gubernur dan 142 Pj Bupati dan Wali Kota.
 
GPM tersebut, kata Arief, akan dilaksanakan di 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia hingga 9 April 2024.
 
Arief menyebut GPM rutin dilaksanakan untuk menjangkau warga yang membutuhkan pangan murah.
 
Berdasarkan data Bapanas, GPM telah dilaksanakan sebanyak 2.898 di seluruh Indonesia baik yang bersumber dari APBN, APBD, maupun mandiri.
 

Menjamin aksesibilitas pangan

GPM secara masif dilaksanakan sebagai salah satu wujud kehadiran pemerintah dalam upaya menjamin aksesibilitas pangan baik secara fisik maupun ekonomi kepada masyarakat.
 
GPM dilaksanakan sinergi antara pemerintah daerah, BUMN, BUMD dan pelaku usaha pangan.
 
“Kami mengimbau agar GPM dilakukan secara masif khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitri, karena dengan meningkatnya demand di masyarakat harus dijawab oleh pemerintah dengan memastikan supply pangan yang terjangkau tetap terpenuhi. Dengan demikian inflasi juga tetap terjaga, karena salah satu komponen signifikan yang mempengaruhi tingkat inflasi adalah pangan,” tutur Arief.
 
Dalam apel tersebut, pemerintah melalui Bapanas telah menugaskan Perum Bulog untuk menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan harga di tingkat konsumen akhir maksimal sesuai harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp53.000 per 5 kg. Target penyaluran beras SPHP tahun 2024 sebanyak 1,2 juta ton di seluruh Indonesia.
 
“Sesuai arahan Presiden RI Penyaluran SPHP Beras agar dioptimalkan hingga sebelum panen raya. Realisasi saat ini sudah mencapai lebih dari 550 ribu ton. Penyaluran juga dimasifkan termasuk di ritel-ritel modern untuk mengisi pasokan beras di masyarakat,” kata Arief.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan