"Lonjakan pergerakan libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dapat diantisipasi dan berjalan secara selamat, aman, dan lancar. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bekerja sama dengan para pemangku kepentingan melakukan hal ini dengan baik," ujar Budi dalam Rapat Evaluasi Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024.
Dia juga mengatakan, Kemenhub bekerja sama dengan operator telekomunikasi untuk melihat jumlah pergerakan masyarakat selama libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Berdasarkan resume hasil Positioning Mobile Data (PMD) yang dilakukan dari 16 Desember 2023 sampai dengan 1 Januari 2024, tercatat sebanyak 126 juta pergerakan masyarakat keluar provinsi maupun di dalam provinsi. Hasil tersebut tidak berbeda jauh dengan prediksi dari Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub yang mencapai 107 juta orang.
Kemenhub juga melakukan pengamatan terhadap pergerakan kendaraan golongan I yang keluar Jabodetabek tercatat 2,3 juta kendaraan, sedangkan kendaraan golongan I yang masuk ke Jabodetabek tercatat 2,3 juta kendaraan.
"Ini suatu angka yang naiknya proporsional dan menurut hemat kami angka-angka yang baik karena tidak semua orang mudik ke kampung halaman, tetapi banyak juga yang melakukan perjalanan ke Jakarta yang membuat penerbangan, kereta api dan bus menjadi efisien serta juga secara ekonomi tumbuh di kota Jakarta, kawasan Jabodetabek dan kota-kota lainnya," jelas Budi.
Baca juga: Sesuai Proyeksi, Pertamina Patra Niaga Penuhi Konsumsi Energi saat Nataru |
Pergerakan kendaraan
Sedangkan untuk pergerakan dari barat ke timur secara umum, terutama Jakarta ke Semarang, Kemenhub mencatat kendaraan yang melalui Tol MBZ dengan kecepatan 81,1 km per jam dan kendaraan yang melalui Tol Jakarta-Cikampek eksisting dengan kecepatan 81 km per jam.
Selain itu, untuk pergerakan dari Semarang ke Jakarta di mana kendaraan melalui Tol MBZ tercatat dengan kecepatan 84,9 km per jam dan kendaraan yang melalui Tol Jakarta-Cikampek existing tercatat dengan kecepatan 83,5 km per jam.
"Ini menunjukkan relatif memadai yang artinya tidak terjadi suatu kemacetan yang berarti dan itu menjadi ukuran yang selalu kami bahas dari waktu ke waktu agar kecepatan ini pada suatu kecepatan yang normal," kata Budi Karya Sumadi.
Terkait kecelakaan pada Natal dan Tahun Baru kali ini, Budi mengatakan turun 12 persen dari sebelumnya 3.800 kejadian menjadi 3.400 kejadian.
"Ini juga menjadi indikator bahwa keberhasilan angkutan pelaksanaan Natal dan tahun baru berhasil dan saya ucapkan terima kasih khususnya kepada Polri yang mengawal secara intensif pergerakan-pergerakan tersebut," jelas Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News