"Jadi PLTS ini tumbuh pesat 10 tahun terakhir, IEA (International Energy Agency) dalam laporan tahun lalu mengatakan solar is a new king, PLTS adalah raja baru di dalam penyediaan tenaga listrik di dunia menggantikan PLTU batu bara," kata Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa acara Central Java Solar Day, Selasa, 16 Februari 2021.
Ia bilang dalam 4-5 tahun mendatang PLTS akan tumbuh sebesar 130-170 GW setiap tahunnya berdasarkan perkiraan IEA. Hal ini sejalan dengan pengembangan PLTS di Tanah Air.
Apalagi Indonesia memiliki potensi tenaga surya lebih dari 200 GW. Berdasarkan kajian IESR, potensi teknis energi surya untuk PLTS bisa mencapai 900 gigawatt peak (GWp), dengan potensi pembangkitan mencapai 13 ribu terawatt hour (TWh) per tahun.
Dari sisi teknologi dibandingkan dengan pembangkit listrik lainnya, PLTS merupakan yang paling unik karena sifatnya modular, sesuai ukuran dan mudah diakses. Proses penginstalannya pun tidak membutuhkan waktu yang lama.
"PLTS juga bisa dibangun atau dipasang secara secara ground mounted atau dipasang di tanah, terapung di waduk atau bendungan, serta di atap," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id