Ilustrasi. Foto: Medcom.id/Ekawan Raharja
Ilustrasi. Foto: Medcom.id/Ekawan Raharja

RI Berpotensi Jadi Pemain Terbesar Industri Kendaraan Listrik se-ASEAN

Suci Sedya Utami • 01 Februari 2021 15:16
Jakarta: Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik (Electric Vehicle/ EV Battery) Agus Tjahajana Wirakusumah menyebut Indonesia memiliki potensi menjadi pemain terbesar di sektor industri kendaraan listrik berbasis baterai di Asia Tenggara (ASEAN).
 
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Agus mengatakan Indonesia memiliki beberapa material bahan baku utama dalam pembuatan EV battery seperti nikel, aluminium, mangan, dan cobalt. Bahkan, nikel Indonesia memegang porsi sebesar 30 persen dari cadangan nikel dunia.
 
"Bila industri baterai ini terbangun ditambah dengan pasar otomotif dalam negeri yang terbesar di kawasan, maka Indonesia memiliki potensi terbesar di ASEAN untuk membangun ekosistem industri EV, meliputi industri battery EV hulu sampai hilir, infrastruktur charging station, sampai dengan daur ulang," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 1 Februari 2021.

Ia mengatakan empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni Mind ID, PT Aneka Tambang (Antam), PT Pertamina, dan PT PLN ditugaskan dalam mengembangkan dan membangun industri kendaraan listrik berbasis baterai. Penugasan tersebut juga dimaksudkan untuk memanfaatkan peluang bisnis yang besar di masa mendatang, serta memanfaatkan potensi sumber daya Indonesia.
 
Ia mengatakan Mind ID bersama Antam memiliki cadangan nikel nomor dua terbesar di Indonesia yang akan berperan untuk menyediakan bijih nikel sebagai bahan baku dari hulu sampai hilir untuk kendaraan listrik berbasis baterai.
 
"PT Antam memiliki cadangan nikel yang cukup besar untuk dapat memasok produksi battery EV," tutur Agus.
 
Sementara Pertamina yang memiliki lebih dari 7.000 SPBU akan berperan sebagai manufaktur produk hilir yang meliputi pembuatan cell battery hingga engine storage system (ESS). Begitu juga dengan PLN yang akan berperan untuk penyediaan infrastruktur pengisian daya seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) hingga menjadi integrator Energy Management System (EMS).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan