Mentan Syahrul Yasin Limpo (kiri) bersama Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan meninjau langsung kawasa food estate di kabupaten Humbahas, Sumut.. (Foto: Dok. Kementan)
Mentan Syahrul Yasin Limpo (kiri) bersama Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan meninjau langsung kawasa food estate di kabupaten Humbahas, Sumut.. (Foto: Dok. Kementan)

Pengolahan Lahan Food Estate Humbahas Mendekati 90 Persen

Gervin Nathaniel Purba • 19 Desember 2020 20:37
Humbahas: Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pengolahan lahan lumbung pangan (food estate) di kawasan Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut) sudah mendekati hampir 90 persen. Januari 2021 ditargetkan sudah selesai tanam.
 
Menurut Syahrul, pengolahan sudah sampai dengan membangun bedengan sudah 70 persen. Desember 2020, diharapkan sudah selesai 100 persen pemasangan mulsa.
 
"Penanamannya itu sudah tidak lama, tinggal butuh menggerakkan lebih banyak orang dan tentu saja sesuai dengan target yang ada. Januari InsyaAllah penanaman sudah selesai," ujar Syahrul, saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan meninjau langsung perkembangan food estate di Desa Ria-Ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbahas, Sumut, dikutip keterangan tertulis, Sabtu, 19 Desember 2020.

Kawasan food estate Kabupaten Humbahas merupakan pengembangan lahan pertanian berbasis hortikultura sebagai komoditi utama. Terdapat tiga komoditi yang akan dikembangkan di kawasan food estate Humbahas, yakni kentang, bawang merah, dan bawang putih.
 
"Kami tinggal tunggu bagaimana melakukan budidaya dan penjagaan, sehingga bisa panen dalam waktu yang sudah direncanakan," ujar Syahrul.
 
Pada kesempatan yang sama, Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa progres pengerjaan lahan food estate sangat signifikan. Dalam empat tahun ke depan, lahan food estate Sumut ini akan diperluas hingga 30 ribu hektare (ha) dan akan dikembangkan penanaman hortikultura. 
 
Pada 2020, target pembangunan kawasan food estate Humbahas seluas seribu ha. Terdiri dari seluas 215 ha dari APBN Kementerian Pertanian (Kementan). Sedangkan seluas 785 ha dikelola oleh pihak swasta.
 
"Ini baru pertama di Indonesia ada hamparan 215 hektar yang ditanami kentang, bawang putih, dan bawang merah. Dari hasil data yang sudah dilaporkan Kepala Balitbang Kementan, hasil perkembangannya sangat baik," kata Luhut.
 
Luhut mengatakan, kawasan lahan pengembangan food estate ini akan menjadi model percontohan untuk daerah lain, sehingga ke depan kekurangan yang ditemui dalam proses olah lahan, budidaya, panen hingga pasca panen menjadi perbaikan di daerah lain.
 
"Nah kalau ini terus berjalan, rencana Pak Syahrul Limpo ini baru 215 ha, nanti akan seribu ha. Total semua 30 ribu ha. Jadi ini sebagai model sekarang. Saya rasa kita belajar dari kekurangan-kekurangan di sini untuk perbaiki nanti di tempat lain," kata Luhut.
 
Saat ini, pemerintah sedang melihat dataran tinggi lainnya untuk dapat dikembangkan kawasan food estate. Seperti di pulau Sulawesi dan Jawa, untuk dapat mengembangkan pertanian serta menyejahterakan penduduk di sekitarnya.
 
"Di Sulawesi ada juga ketinggian 1.000 hingga 1,200 tanah seperti ini. Nanti kita bikin lagi atau nanti di Jawa mungkin 500 atau 1.000 ha seperti ini kita buat lagi model seperti ini. Jadi dengan begitu, swadaya hortikultura kita juga selesai bisa dalam lima tahun kedepan," katanya.
 
Selain itu, Luhut menekankan bahwa bahwa kawasan food estate tidak menganggu lingkungan hutan. Komoditi ditanam di tanah yang tidak tertanam pohon, sehingga hutan tetap terjaga dengan baik. Untuk menjaga tanah agar tidak longsor juga akan ditanami kacang macadamia, kopi, dan tanaman keras lainnya. 
 
"Hutan-hutannya tidak akan dipotong. Jadi tanah-tanah yang tidak ada pohonnya itu, yang semak-semak itu yang akan kita jadikan lahan. Jadi lingkungan tetap terjaga," ucap Luhut
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan