"Pada masa sulit seperti sekarang, upaya adaptasi maupun bertahan dari perubahan pasar menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi para pelaku IKM," kata Direktur IKM Kimia, Sandang, Kerajinan, dan Industri Aneka Kementerian Perindustrian E Ratna Utarianingrum, dikutip dari Antara, Rabu, 9 September 2020.
Ia menegaskan pelaku bisnis baik di bidang industri maupun jasa merasakan dampak yang signifikan dengan kondisi sekarang ini sehingga mereka harus terus melakukan inovasi agar usahanya mampu bertahan.
Kendati demikian, kata dia, meski pada kondisi yang masih sulit, namun perkembangan segmen pasar khususnya kain dan produk batik justru semakin luas, baik secara usia maupun kelas sosial.
"Produk batik telah bermetamorfosis menjadi berbagai produk busana, kerajinan, dan dekorasi rumah yang memiliki nilai tambah tinggi. Selain itu, sektor industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) juga merupakan salah satu sektor industri padat karya," katanya.
Ratna mengatakan Kemenperin telah melakukan berbagai kegiatan yang bersifat pembinaan dan pendampingan secara daring yang bertujuan memberikan kiat- kiat dan teknik bagi para pelaku IKM agar dapat bertahan dan mengembangkan bisnisnya.
Sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap pelaku IKM melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah menyerahkan bantuan mesin dan bimbingan teknis pada 25 IKM Pekalongan Trian agar usaha mereka terus tumbuh dan berkembang.
"Berdasar data BPS, profil usaha mikro dan kecil sebanyak 831.269 unit. Adapun kinerja ekspornya pada periode Januari 2020 hingga Juni 2020 telah mencapai USD3,38 miliar," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id