Foto: dok MI/Ramdani.
Foto: dok MI/Ramdani.

Pengusaha Olahan Pangan RI Didorong Ekspansi ke Spanyol

Ilham wibowo • 20 Juli 2020 09:14
Jakarta: Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengajak pelaku usaha Indonesia memanfaatkan peluang ekspor produk makanan dan minuman (mamin) ke pasar Spanyol. Permintaan produk tersebut terus meningkat selama pandemi covid-19.
 
"Kita optimistis produk mamin merupakan salah satu sektor yang tetap meningkat selama covid-19. Produk mamin sangat dibutuhkan untuk meningkatkan imunitas dan stamina kesehatan masyarakat terutama pada masa pandemi saat ini," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kasan melalui keterangan tertulisnya, Senin, 20 Juli 2020.
 
Kasan menyampaikan bahwa peluang ekspor produk pangan olahan ke berbagai negara sangat terbuka dengan peningkatan 7,9 persen pada periode Januari-April 2020 atau sebesar USD1,33 miliar. Pada kuartal I-2020, kontribusi makanan dan minuman Indonesia terhadap PDB nasional mencapai 19,98 persen.

Menurutnya, produk makanan minuman Indonesia merupakan produk yang prospektif dalam mendukung pertumbuhan di sektor perdagangan. Ekspor  produk tersebut ke dunia pada 2019 tercatat sebesar USD4,15 miliar atau naik 3,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
 
Adapun tren ekspor pangan olahan Indonesia lima tahun terakhir atau 2015-2019 tercatat sebesar 8,99 persen. Kontribusi industri mamin Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas adalah sebesar 36,40 persen.
 
"Industri makanan dan minuman harus terus didukung, termasuk industri kecil dan menengah," tuturnya.
 
Kasan mengungkapkan, pihaknya telah menyusun strategi peningkatan daya saing kuliner Indonesia ke Spanyol. Hal tersebut dilakukan dengan menentukan fokus pasar dan produk ekspor khusus untuk produk mamin berbahan baku alami, organik, specialty, dan bumbu olahan sebagai bahan baku kuliner Indonesia.
 
Strategi selanjutnya yakni dengan meningkatkan daya saing produk, sumber daya manusia, dan UKM ekspor serta meningkatkan penetrasi pasar. Selain itu, peran perwakilan perdagangan di luar negeri juga diperkuat dan adanya relaksasi ekspor dan impor untuk tujuan ekspor.
 
"Pengembangan SDM ekspor di antaranya melalui kegiatan webinar, pelatihan ekspor, dan program pendampingan ekspor selama pandemi," paparnya.
 
Duta Besar Indonesia untuk Spanyol Harmono meminta diaspora dan pelajar Indonesia di Spanyol untuk turut mendukung berkembangnya produk mamin di Spanyol dan memberikan informasi mengenai berbagai potensi yang dapat dikembangkan ke depan. Spanyol merupakan negara yang bertumpu kepada sektor pariwisatanya dan industri mamin dan kuliner menjadi salah satu faktor pendukung utama.
 
"Masyarakat Spanyol juga memiliki kesenangan untuk berkumpul serta menikmati hidangan, makanan, dan minuman bersama teman dan keluarga. Hal ini menjadi peluang yang harus dimanfaatkan para pelaku usaha Indonesia," ungkap Harmono.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan