Para petani di dalam negeri didorong untuk mengoptimalkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan). Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin
Para petani di dalam negeri didorong untuk mengoptimalkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan). Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin

Petani Diminta Optimalkan Penggunaan Alsintan

Antara • 14 Juni 2020 17:07
Jakarta: Para petani di dalam negeri didorong untuk mengoptimalkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mendongkrak produksi pertanian sekaligus menjaga ketersediaan pangan.
 
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy mengatakan penggunaan alsintan untuk pengolahan lahan tidak bisa dihindari.
 
“Untuk meningkatkan produktivitas, sektor pertanian harus memaksimalkan penggunaan alsintan. Karena proses pengolahan lahan akan semakin mudah dengan alsintan, begitu juga untuk tanam atau panen. Prosesnya bisa lebih maksimal,” tutur Sarwo Edhy seperti dilansir Antara, Minggu, 14 Juni 2020.

Ia menyambut baik misalnya di Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah pemanfaatan alsintan oleh para petani dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinir.
 
Penggunaan alsintan berupa traktor roda empat dilakukan untuk mempercepat pengolahan lahan. Dengan demikian, ketersediaan pangan tetap terjaga.
 
Kecamatan Kemangkon adalah lumbung pangan Kabupaten Purbalingga. Kecamatan Kemangkon terdiri dari 19 desa dan mempunyai lahan sawah seluas 2.376,9 hektare dengan sistem pengairan sangat baik.
 
Contohnya irigasi Banjar Cahyana yang mengairi 11 desa di wilayah selatan sungai Klawing dan 6 desa dialiri oleh irigasi dari Kedung Jeruk dan Limpa Dau, sedangkan dua desa dialiri oleh irigasi dari Krenceng.
 
Komoditas di Kecamatan Kemangkon adalah tanaman pangan seperti padi, jagung dan kedelai. Dan ada beberapa tanaman hortikultura seperti cabai, timun, terong, bawang merah, kacang panjang, dan lainnya.
 
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, proses tanam memang harus terus dilakukan para petani. Ia pun meminta tidak ada lahan yang menganggur.
 
“Kita tidak ingin pangan berhenti. Sebab pangan tidak boleh bersoal, justru kita harus meningkatkan produtivitas. Manfaatkan setiap lahan yang ada, termasuk lahan pekarangan untuk menanam. Manfaatkan alsintan untuk mengolah lahan dan lakukan percepatan tanam,” paparnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan