Ilustrasi. Foto: MI/Susanto
Ilustrasi. Foto: MI/Susanto

Penentuan Alokasi Impor Gula dengan Sistem Kuota Dinilai Tidak Efektif

Annisa ayu artanti • 15 Januari 2022 12:49
Jakarta: Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Nisrina Nafisah menilai penentuan alokasi impor gula menggunakan sistem kuota tidak efektif karena hanya didasarkan pada asumsi supply dan demand pemerintah.
 
Menurutnya, pembebasan impor dari kuota diharapkan akan membantu pasar merealisasikan impor gula yang sesuai dengan kebutuhannya.
 
“Pemerintah juga diharapkan bisa menggunakan kebijakan ini untuk menentukan waktu impor yang tepat, yaitu pada saat harga gula internasional rendah. Dengan begitu, gula yang masuk bisa membuat harga gula di pasar stabil dan juga mampu memenuhi permintaan,” kata Nisrina dalam keterangan tertulis, Sabtu, 15 Januari 2022.

Ia mengungkapkan, keputusan pemerintah untuk impor gula merupakan respons tepat dalam menyikapi peningkatan permintaan, terutama menjelang Imlek, Ramadan dan Idulfitri. Namun sayangnya, sistem kuota seringkali menghambat impor yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan tepat waktu.
 
"Tidak jarang importir harus menunggu berbagai rapat koordinasi sehingga momentum untuk mengimpor di saat harga murah terlewat," ucapnya.
 
Selain itu, pemerintah perlu membenahi data gula karena data yang ada saat ini masih belum harmonis dan kurang akurat untuk mendasari pengambilan kebijakan.
 
"Pembenahan data perlu jadi prioritas pemerintah, salah satunya kuota impor gula harus ditentukan secara efektif untuk menghindari kerugian petani tebu akibat surplus gula impor. Proses impor yang tidak singkat juga berpotensi membuat impor berdekatan dengan masa panen,” pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan