"Kerja sama dalam hal transformasi digital antarnegara diharapkan dapat menjadi salah satu kebijakan multilateral yang mendukung upaya kolektif dalam semangat kolaborasi di dalam G20," ungkap Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko S.A. Cahyanto dalam pertemuan pertama TIIWG G20 seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 30 Maret 2022.
Adapun kondisi dunia masih penuh ketidakpastian akibat pandemi, negara-negara meninjau kembali kebijakannya, membuat landasan baru yang bisa beradaptasi dengan disrupsi, dan meningkatkan ketahanan ekonominya. Eko bikang hal ini menyebabkan terjadinya reformasi global.
"Kerja sama dalam transformasi digital akan mampu memfasilitasi difusi teknologi dan pengetahuan antarnegara," tegasnya.
Ia menambahkan, saat ini dibutuhkan kebijakan industri yang bisa bersinergi dengan kebijakan perdagangan serta investasi untuk memaksimalkan peran industri, tidak hanya sebagai penggerak utama ekonomi, tapi juga bagi inovasi.
"Sektor industri berpotensi menciptakan perubahan struktural dengan mengadopsi dan menggunakan inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas dalam Global Value Chains (GVCs)," papar dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono selaku Chair of TIIWG berharap working group ini dapat menghasilkan outcome yang produktif dan kredibel, serta hasil yang bermanfaat.
"Para delegasi akan bersidang membahas isu-isu prioritas TIIWG G20 serta mengikuti sejumlah agenda budaya yang telah dipersiapkan oleh Kemenperin sebagai penyelenggara, didukung oleh Pemerintah Kota Solo serta Pemerintah Kabupaten Karanganyar," sebutnya.
Delegasi kunjungi de Tjolomadoe Surakarta menyambut delegasi G20 dan para naratetama (VVIP) yang mengikuti pertemuan pertama TIIWG pada 29-31 Maret 2022. Sebanyak 41 delegasi dari negara-negara anggota G20 serta organisasi-organisasi internasional dijadwalkan mengikuti rangkaian kegiatan tersebut.
Isu utama TIIWG G20:
- Peran Sistem Perdagangan Multilateral
- Akselerasi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)
- Perdagangan digital
- Rantai nilai global berkelanjutan (Sustainable Global Value Chain/GVCs)
- Industrialisasi inklusif yang berkelanjutan melalui Industri 4.0.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News