Fashion Indonesia. Foto : Metrotvnews.com.
Fashion Indonesia. Foto : Metrotvnews.com.

Terpopuler Ekonomi: Bisnis Fesyen Indonesia hingga RI Butuh 9 Juta Talenta Digital

Arif Wicaksono • 24 Oktober 2021 09:42
Jakarta: Berita mengenai bisnis fesyen Indonesia yang merambah peluang pasar produk modest fashion (gaya berbusana tertutup) di pasar Australia menjadi berita terpopuler di kanal ekonomi Medcom.id kemarin. Hal ini diharapkan akan mendorong produk fesyen muslim Indonesia masuk ke pasar global melalui Australia.
 
Kemudian berita terpopuler kedua kemarin datang dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menginisiasi ruang kerja kolaboratif untuk menghasilkan efisiensi ruangan sejak 2019. Upaya dalam rangka menuju Ruang Kerja Kolaboratif (RKB) di Kemenkeu ini diharapkan dapat mewujudkan budaya kerja yang agile, fleksibel, responsive, dan humanis.
 
Berikut rangkuman berita terpopuler Medcom selengkapnya pada Sabtu, 23 Oktober 2021:

1. Indonesia Rambah Peluang Pasar Produk Modest Fashion di Australia


Indonesia merambah peluang pasar produk modest fashion (gaya berbusana tertutup) di pasar Australia. Melalui forum diskusi antara Kementerian Perdagangan dengan Indonesia Diaspora Business Council (IDBC) di Australia dan Indonesian Fashion Chamber (IFC) ini diharapkan akan mendorong produk fesyen muslim Indonesia masuk ke pasar global melalui Australia.

"Modest fashion merupakan pasar yang tengah berkembang dan menarik perhatian tidak hanya negara-negara muslim tetapi juga negara-negara nonmuslim," kata Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kemendag Miftah Farid dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 23 Oktober 2021.
 
Baca berita selengkapnya di sini.


2. Sri Mulyani Usung Ruang Kerja Kolaboratif di Kemenkeu


Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menginisiasi ruang kerja kolaboratif untuk menghasilkan efisiensi ruangan sejak 2019. Upaya dalam rangka menuju Ruang Kerja Kolaboratif (RKB) di Kemenkeu ini diharapkan dapat mewujudkan budaya kerja yang agile, fleksibel, responsive, dan humanis.
 
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, cara bekerja pemerintahan di masa depan akan dipengaruhi oleh tiga aspek, yaitu: work (proses bisnis), workforce (SDM), dan workplace (tempat bekerja). Ketiga aspek tersebut akan sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan teknologi sebagai enabler.
 
Baca berita selengkapnya di sini.

3. Tingkatkan Proses Sertifikasi Produk Halal, Surveyor Indonesia Gandeng MUI


PT Surveyor Indonesia (Persero) menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk meningkatkan penetapan kehalalan dalam proses sertifikasi produk halal. Hal ini tertuang dalam nota kesepahaman kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) keduanya.
 
Direktur Utama Surveyor Indonesia M. Haris Witjaksono mengatakan, kolaborasi ini merupakan kerja sama strategis melalui layanan jasa sertifikasi halal yang akan dilakukan untuk memastikan produk halal sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
 
Baca berita selengkapnya di sini.

4. Wapres Ingatkan 4 Strategi Penting agar Produk Halal RI Jadi Unggulan


Kementerian Perdagangan terus berupaya mengembangkan produk halal dan busana muslim sebagai produk industri unggulan Indonesia. Penguatan tersebut salah satunya dilakukan melalui penyelenggaraan Halal Trade Forum yang mengambil tema 'Strengthening Halal’s Value Chain in the Global Market'.
 
Pada kesempatan ini, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengajak semua pihak untuk bersama-sama memperkuat rantai nilai halal melalui empat langkah penting. Pertama, akselerasi sertifikasi halal. Kedua, menguasai ekosistem pendukung ekspor produk halal mulai dari bahan baku, produksi, standar dan prosedur ekspor, hingga pemasaran.
 
Baca berita selengkapnya di sini.

5. Dukung Transformasi, Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital


Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate mengatakan, Indonesia membutuhkan sedikitnya sembilan juta taleta digital dalam 15 tahun ke depan. Pemerintah harus merespons secara cepat kebutuhan sumber daya manusia ini melalui berbagai program pembentukan talenta digital secara nasional.
 
“Penyiapan talenta digital adalah keniscayaan. Pemerintah tidak dapat berjalan sendiri, peran kampus  sangat penting untuk menciptakan tenaga digital guna memenuhi jenis-jenis  pekerjaan baru sebagai dampak transformasi digital,” kata dia dalam Dies Natalis ke-55 dan Wisuda Sarjana Universitas Pancasila, Sabtu, 23 Oktober 2021.
 
Baca berita selengkapnya di sini. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan