Meskipun ia mengakui pembentukan holding ini tidak mudah, namun ia berharap adanya penggabungan BUMN pangan akan mengurangi impor pangan. Upaya ini dilakukan dengan mendorong produksi sesuai dengan kebutuhan dalam negeri.
"Kita harus menjadikan Indonesia lumbung buat kita sendiri dan lumbung pangan dunia, seperti yang diminta Bapak Presiden. Kita sudahlah jangan impor-impor pangan," kata dia dalam Newsmaker Medcom.id, Sabtu, 9 Oktober 2021.
Dalam beberapa pertemuan dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, Erick meminta semua data produksi, kebutuhan dalam negeri, dan impor dibuka. Dengan begitu, perusahaan BUMN bisa membuat peta jalannya.
"Bagaimana sekarang kami di BUMN mencoba menekan impor. Tetapi yang memang tidak bisa kita lakukan ya sudah. Contoh garam industri hari ini kita harus impor karena garam yang ada di kita itu konsumsi," ungkapnya.
Hal ini juga berlaku untuk produksi gula dalam negeri. Erick menjelaskan, gula yang diproduksi BUMN belum bisa digunakan untuk kebutuhan industri, sementara untuk kebutuhan konsumsi masih bisa diupayakan dengan perbaikan.
"Kemarin sudah ada Badan Pangan Nasional yang salah satunya ingin memastikan ketika ada rapat datanya sama dan supaya pemerintah bisa apa namanya stabilisasi pasar. Sudah waktunya juga, sudahlah petani ini kita lindungi, kita jaga tapi dengan data-data yang baik, dengan keberpihakan yang baik," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News