Ilustrasi petambang ikan - - Foto: Antara/ Embong Salampessy
Ilustrasi petambang ikan - - Foto: Antara/ Embong Salampessy

Pangkas Impor, KKP Dorong NTT Produksi Pakan Ikan Mandiri

Suci Sedya Utami • 25 Juni 2021 15:00
Jakarta: Demi mengurangi ketergantungan pakan ikan impor, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong peningkatan produksi pakan impor di dalam negeri.
 
Dukungan tersebut salah satunya dilakukan melalui kegiatan pelatihan. Kali ini, KKP menghadirkan Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan bagi Masyarakat Kab. Kupang, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
 
Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Sjarief Widjaja menjelaskan pelatihan dilakukan sejalan dengan tugas dan fungsi BRSDM sesuai arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengenai program prioritas KKP di 2021-2024.

 
“Masyarakat perlu dibekali dengan teknologi-teknologi yang dapat memaksimalkan usahanya sehingga program prioritas Menteri Trenggono, yakni pengembangan perikanan budi daya untuk peningkatan ekspor, serta pembangunan kampung perikanan budi daya air tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal benar-benar dapat terwujudkan di NTT,” kata Sjarief dalam keterangan resmi, Jumat, 25 Juni 2021.

Sjarief menyebut Provinsi NTT memiliki potensi kelautan dan perikanan yang melimpah, termasuk juga bahan baku yang memadai dalam mendukung produksi pakan ikan daerahnya. Dia berharap, pelatihan dapat menumbuh kembangkan pelaku usaha pembuatan pakan ikan yang dapat dipasarkan secara digital.
 
"Dari potensi yang dimiliki, saya berharap para pelaku utama dapat memproduksi pakan ikan secara mandiri dan ramah lingkungan. Selain itu dapat memunculkan startup yang dapat berkembang di e-commerce sehingga merangkul pelaku usaha perikanan lainnya dan terbangun roda perekonomian perikanan nasional yang terintegrasi," jelas Sjarief.
 
Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) Lilly Aprilia Pregiwati menyebut ketersediaan dari pakan ikan ditargetkan minimal mencapai 9,6 juta ton. Jumlah tersebut berasal dari kebutuhan total 7,92 juta ton untuk produksi ikan dan udang. Salah satu tantangannya adalah bagaimana memenuhi kebutuhan pakan ikan yang efisien dan berkualitas, namun dengan harga yang tetap terjangkau.
 
Tingginya kebutuhan pakan ini memaksa pembudidaya untuk menggali alternatif pemenuhan pakan bagi usaha budidayanya. Pakan ikan yang dibuat secara mandiri merupakan jawaban dari persoalan tersebut.
 
"Tantangan bagi masyarakat yang bergelut di sektor perikanan budidaya untuk memenuhi kebutuhan pakan yang efisien dan berkualitas, namun dengan harga yang tetap terjangkau," ucap Lilly.
 
Lilly mengatakan pakan ikan yang terbiasa digunakan pembudidaya merupakan pakan ikan berbahan baku impor, yang cukup menguras biaya. Ia berharap, pelatihan dapat mendorong pembudidaya untuk memanfaatkan bahan baku lokal untuk membuat pakan ikan berkualitas menyesuaikan dengan potensi daerahnya yang melimpah.
 
"Dengan potensi yang melimpah, saya berharap para pelaku usaha dapat memproduksi pakan ikan sendiri serta supaya ketergantungan pada pakan impor bisa berkurang dan pusat produksi ikan budidaya di masing-masing daerah ini bisa memiliki industri pakan ikan sendiri," jelas Lilly.
 
Anggota Komisi IV DPR RI, Edward Tannur menyampaikan pembuatan pakan ikan mandiri merupakan ilmu yang patut dibagikan kepada masyarakat Provinsi NTT, khususnya bagi pembudidaya. Hal ini agar bisa mengoptimalkan usaha budidayanya tanpa harus khawatir akan kenaikan harga pakan buatan pabrik.
 
"Biaya pakan ikan hampir 70 persen dari biaya produksi sedangkan pakan buatan pabrik cenderung mengalami kenaikan harga. Solusinya agar tidak terkendala pakan, kita dapat membuat pakan secara mandiri. Telah terbukti juga dengan menggunakan pakan mandiri, (pembudidaya) mampu menekan biaya hingga 30 persen, yang tentunya menguntungkan pembudidaya karena biaya produksi yang dikeluarkan semakin rendah," jelas Edward.
 
Melalui pelatihan, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan keahlian, sikap dan kompetensinya dalam membuat pakan ikan mandiri secara efisien dan berkualitas, yang merupakan hulu dari sektor perikanan budi daya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan