"Adapun Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) enam bulan mendatang tercatat sebesar 147,9 atau lebih rendah dibandingkan 151,6 pada bulan sebelumnya," ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Kamis, 10 Juni 2021.
Sementara itu, responden survei memprakirakan tekanan inflasi pada tiga bulan mendatang (Juli) sedikit meningkat, dan pada enam bulan mendatang (Oktober) diprakirakan mengalami penurunan.
Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang (Juli) sebesar 142,4, sedikit meningkat dari 141,4 pada bulan sebelumnya. Di sisi lain Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) enam bulan yang akan datang (Oktober) sebesar 134,0, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 134,9.
"Responden menyatakan hal tersebut dipengaruhi oleh distribusi barang yang lancar dan pasokan yang cukup," papar Erwin.
Adapun kinerja penjualan eceran secara bulanan pada April 2021 mengindikasikan peningkatan. Indeks Penjualan Riil (IPR) pada April 2021 tercatat sebesar 220,4 atau tumbuh 17,3 persen (mtm), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang terakselerasi 6,1 persen (mtm).
Peningkatan tersebut terjadi pada hampir seluruh kelompok terutama Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta Subkelompok Sandang masing-masing sebesar 22,4 persen (mtm) dan 14,9 persen (mtm), meningkat dari 7,4 persen (mtm) dan 8,4 persen (mtm) pada bulan sebelumnya.
"Responden menyampaikan peningkatan kinerja penjualan eceran sejalan dengan meningkatnya permintaan selama Ramadan didukung berbagai program potongan harga (diskon)," jelas Erwin.
Kinerja penjualan eceran secara tahunan juga tercatat tumbuh meningkat sebesar 15,6 persen (yoy), naik dari negatif 14,6 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Kondisi tersebut didorong oleh peningkatan dan perbaikan penjualan pada seluruh kelompok, terutama Subkelompok Sandang dan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor masing-masing sebesar 55,2 persen (yoy) dan 37,3 persen (yoy).
Sementara itu, beberapa kelompok lainnya menunjukkan perbaikan penjualan meski masih terkontraksi, seperti Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, serta Peralatan Informasi dan Komunikasi sebesar minus 7,8 persen (yoy), minus 10,8 persen (yoy), dan minus 31,1 persen (yoy).
"Meskipun meningkat secara tahunan, namun IPR April 2021 masih tercatat lebih rendah dibandingkan IPR April 2019 (sebelum pandemi covid-19) yaitu sebesar 229,3," tutup Erwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News