Singapura. Foto ; AFP.
Singapura. Foto ; AFP.

Singapura Jembatan Indonesia Kuasai Pasar Produk Halal Dunia

Husen Miftahudin • 21 Juni 2021 11:41
Jakarta: Duta Besar (Dubes) RI untuk Singapura Suryopratomo menekankan agar tidak melihat Singapura sebagai pasar produk halal, tetapi juga melihatnya sebagai jembatan untuk menguasai produk halal dunia. Sebab Singapura memungkinkan Indonesia untuk masuk ke dalam jaringan pasar dan kemitraan yang lebih luas.
 
Pria yang akrab disapa Mas Tomi ini mengungkapkan bahwa Singapura mempunyai sejumlah perjanjian perdagangan bebas dengan berbagai negara, baik secara bilateral maupun regional.
 
"Ini merupakan peluang besar yang dapat digunakan untuk memperkuat kontribusi ekonomi dan keuangan syariah dalam perekonomian nasional. Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh Indonesia ke depan," ujar Mas Tomi dalam Opening Ceremony 1st Indonesia International Halal Fair & 2nd InterContinenTalk sebagai rangkaian dari Road to 8th Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 yang digelar secara virtual, Senin, 21 Juni 2021.

Terkait hal tersebut, ia bersama tim ekonomi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura dan perwakilan Bank Indonesia (BI) di Singapura siap dan bersedia untuk terus mendukung untuk mempromosikan produk-produk halal Indonesia.
 
"Termasuk meningkatkan ekosistem halal value chain Indonesia, serta menjembatani peluang kemitraan ekonomi syariah pasar mancanegara, khususnya Singapura," tegasnya.
 
Mas Tomi menuturkan, saat ini dunia internasional tengah mengalami peningkatan kesadaran dalam mengkonsumsi produk-produk halal. Pasalnya, sebanyak 25 persen penduduk dunia beragama muslim.
 
"Sehingga sebanyak 1,8 miliar manusia (penduduk muslim) di bumi ini membutuhkan berbagai macam produk, baik itu makanan, fesyen, dan juga keuangan yang sesuai dengan nilai-nilai syariah," sebut dia.
 
Hal inilah yang perlu dimanfaatkan Indonesia supaya gencar meningkatkan kuantitas dan kualitas produk-produk halal. Apalagi nilai ekonomi syariah pada 2019 diperkirakan sebesar USD2 triliun dan berputar di sektor makanan, farmasi, kosmetik, fesyen, travel, dan rekreasi.
 
"Inilah yang saya kira menjadi sesuatu yang sangat penting. Dari seluruh dunia, ada sekitar 50 negara yang mayoritas atau setidaknya mereka memiliki masyarakat muslim yang jumlahnya cukup besar. Ini tentunya merupakan potensi yang bisa kita manfaatkan, dan Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia harusnya bisa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bisa memainkan peran yang besar," pungkas Mas Tomi.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan