"Saya yakin kalau nanti vaksinasi sudah dilakukan, penjualan, omset UMKM, Hippindo hidup lagi," kata Teten dalam opening ceremony sentra vaksinasi Hippindo-Kemenkop, Senin, 7 Juni 2021.
Ia menjelaskan selama pandemi melanda omzet UMKM turun karena terkendala vaksinasi. Program vaksinasi diakuinya belum merata di semua daerah. Alhasil, penurunan kinerja UMKM tersebut juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional yang tidak maksimal.
"Omzet turun karena terkendala vaksinasi. Nah, kita perlu menggerakkan ekonomi oleh karena itu diharapkan dengan kita vaksinasi kepada para pelaku di sektor retail ini bisa meningkatkan omzet para pelaku UMKM," jelas Teten.
Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah mengungkapkan, sebelum pandemi omzet UMKM berkisar Rp600 triliun. Namun karena ada penurunan daya beli dan prioritas berbelanja disaat pandemi omzet tersebut menurun hingga 50 persen.
Ia pun berharap dengan vaksinasi ini omzet akan kembali membaik setidaknya 80 persen.
"Kalau sebelum covid retail di Rp600 triliun. jadi dengan turun 50 persen ini, vaksin ini kita harapkan tidak langsung balik tapi paling tidak 80 persen sudah kembali seperti semula," ungkap Budihardjo.
Teten pun kembali menambahkan kedepannya pihaknya akan bekerja sama dengan daerah untuk mengadakan sentra-sentra vaksin terutama untuk pelaku UKM dan retail.
"Ini (sentra vaksinasi) satu exercise yang bagus pelaku usaha kan menyebar ke berbagai tempat kami akan coba kerja sama dengan daerah, kami di daerah punya gedung dan juga ada balai latihan koperasi yang besar itu juga bisa jadi sentra vaksinasi terutama untuk pelaku UMKM dan ritel," pungkas Teten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News