"Kinerja Tol Trans Sumatra dapat meningkatkan pendapatan domestik regional bruto sebesar 2,2 persen serta berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja daerah sebanyak 471 ribu tenaga kerja," ujar Wamen BUMN yang akrab disapa Tiko, dilansir dari Antara, Kamis, 9 September 2021.
Selain itu, Tiko menambahkan, dengan adanya jalan tol tersebut maka dapat mengoptimalkan pariwisata dan menumbuhkan kawasan-kawasan industri baru maupun kawasan permukiman baru yang dapat memanfaatkan potensi ekonomi masyarakat lokal.
"Saya mengharapkan dukungan dari berbagai pihak untuk percepatan penyelesaian penugasan ini, dan kami optimistis Hutama Karya dapat berperan serta menjalankan fungsi sebagai agen pembangunan pemerintah dan juga menjaga kondisi keuangan agar berkelanjutan," katanya.
Sebelumnya PT Hutama Karya (Persero) memastikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera semakin progresif setelah menerima penyertaan modal negara (PMN) Tahap I Tahun Anggaran 2021 senilai Rp6,2 triliun.
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menyampaikan bahwa PMN yang telah diterima perusahaan akan digunakan untuk pembangunan tiga ruas Tol Trans Sumatera.
Sesuai yang terdapat di dalam APBN 2021, PMN sebesar Rp6,2 triliun akan dialokasikan untuk percepatan pembangunan tol ruas Sigli-Banda Aceh sebesar Rp3,09 triliun, ruas Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sebesar Rp2,70 triliun dan ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sebesar Rp414 miliar.
Selain menerima PMN tahap I, saat ini perusahaan juga tengah mengusulkan penambahan PMN 2021 Tahap II dan III sebesar Rp19 triliun yang akan digunakan untuk mengoptimalkan pembangunan di delapan ruas JTTS di antaranya ruas Medan-Binjai, ruas Pekanbaru-Dumai, ruas Binjai-Langsa seksi Binjai-Pangkalan Brandan, ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, ruas Sp Indralaya-Muara Enim, ruas Kisaran Indrapura, ruas Sigli-Banda Aceh, dan ruas Pekanbaru-Pangkalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News