Atas capaian itu, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menyoroti prestasi ini dilakukan oleh semua jajaran Dewan Komisaris, Direksi, Subholding, serta para perwira Pertamina yang mampu bertahan digempuran pandemi covid-19.
"Tanpa kerja sama dan dukungan dari semua stakeholder Pertamina, maka capaian masuk ke dalam Fortune Global 500 tidak bisa capai. Ini membuktikan bahwa Pertamina di tengah kondisi pandemi yang sepanjang 2020 dan terpukul karena triple shock yang terjadi masih mampu bekerja dengan baik dan optimal sehingga diakui secara global," kata Mamit ketika dihubungi wartawan, Selasa, 3 Agustus 2021.
Pertamina, kata Mamit, mampu melakukan terobosan dan inovasi di semua lini bisnis mereka dan berbuah manis, sehingga menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk ke Fortune 500.
"Dampak dari masuknya ke dalam Fortune 500 akan meningkatkan kepercayaan global dan juga investor kepada Pertamina yang bisa berdampak akan naiknya investasi terhadap pekerjaan yang sedang ataupun akan dilakukan oleh Pertamina," kata Mamit lagi.
Baca: Satu-satunya dari Indonesia, Pertamina Masuk Jajaran Fortune Global 500
Mamit mengatakan, masuk dalam jajaran ini membuat Pertamina nantinya menjadi mudah untuk mencari partner karena tumbuhnya kepercayaan dari investor global. Selain itu, melalui kontribusi Pertamina kepada pemerintah sebesar Rp199,8 triliun, membuktikan betapa pentingnya posisi Pertamina bagi negara.
"Pertamina juga sebagai BUMN yang menjalankan fungsi penugasan dari pemerintah untuk menjalankan public service obligation sejauh ini sudah berjalan dengan baik. Ketersediaan akan energi seperti BBM dan LPG bisa tersalurkan dengan baik. Program BBM satu harga juga terus dijalankan dalam rangka ketersediaan energi untuk wilayah 3T," jelas dia.
Oleh karena itu, Pertamina diimbau terus berinovasi dan melakukan efisiensi dengan tetap mengutamakan pelayanan kepada masyarakat di tengah pandemi ini. "Ketersediaan dan pemerataan energi harus tetap dijalankan oleh Pertamina seoptimal mungkin. Dengan dukungan dari semua pihak, target untuk menjadi world class company bukan menjadi hal sulit untuk di capai," jelas dia.
Baca: Erick Ingin Bawa Pertamina Jadi Perusahaan 50 Top Global
Adapun pemeringkatan Fortune Global 500 merupakan ajang tahunan yang dilakukan majalah Fortune sejak 1955. Tolok ukur utamanya adalah besaran pendapatan termasuk pendapatan anak perusahaan. Indikator lain adalah penyertaan modal pemegang saham, kapitalisasi pasar, keuntungan, jumlah karyawan, dan sejak 1990 indikator negara asal perusahaan juga dipertimbangkan dalam Fortune Global 500.
Di sektor energi, beberapa nama perusahaan migas internasional juga tercatat masuk dalam pemeringkatan Fortune Global 500 pada 2021, di antaranya BP posisi 18, Royal Dutch Shell posisi 19, Exxon Mobile posisi 23, Chevron posisi 75, Petronas posisi 277, Pertamina posisi 287, dan Repsol posisi 381.
Selain itu, beberapa industri terkenal lain di luar sektor migas yang juga masuk dalam peringkat Fortune Global 500 adalah Coca-Cola yang berada pada posisi 370, Tesla posisi 392, dan Danone posisi 454.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id