"Kementerian perdagangan berkomitmen tahun depan kita akan onboarding setidaknya satu juta pelaku ekonomi baru untuk berdagang, berjualan, berusaha di media digital, setidaknya di pasar e-commerce," kata Lutfi dalam UOB Economic Outlook 2022, Rabu, 15 September 2021.
Lutfi menaruh target tersebut lantaran ekonomi digital saat ini menjadi satu hal yang tidak bisa dihindari. Ekonomi digital juga menjadi ekosistem yang bisa menjadi kunci serta solusi dalam memperkecil gap antara kaya dan miskin.
"Digital ekonomi adalah kenyataan yang tidak bisa dielakkan, dan digital ekonomi akan memperbaiki gap antara yang punya dan tidak punya," ujarnya.
Lutfi menekankan, Kementerian Perdagangan akan fokus menggarap segmen ekonomi digital tersebut demi membuat pelaku usaha naik kelas.
"Ini adalah bagian yang akan kita kerjakan," jelasnya.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2020 tercatat sebesar Rp15.400 triliun. Sementara, ekonomi digital Indonesia (EDI) tercatat sebesar Rp632 triliun.
Meskipun kontribusi EDI masih relatif kecil terhadap ekonomi nasional, tetapi tumbuh cukup pesat. Pada 2030, e-commerce business to business (b2b) dan business to consumer (b2c) lokapasar diproyeksikan dapat menyumbang nilai tertinggi dalam ekosistem EDI, yaitu sebesar Rp1.908 triliun atau 34 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News