"Sosialisasi penerapan MLFF harus benar-benar mengena kepada para pengguna jalan tol," ujar Eko, di Jakarta, dilansir dari Antara, Selasa, 25 Oktober 2022.
Dia menambahkan hal ini dikarenakan untuk membantu pengguna kendaraan beradaptasi dan mudah memahami penggunaan aplikasi MLFF, termasuk pengguna kendaraan yang masih gagap dalam menggunakan aplikasi smartphone.
Sosialisasi MLFF juga harus menyasar para pengemudi kendaraan logistik agar cepat beradaptasi dengan aplikasi pembayaran nirsentuh tanpa henti yang didukung teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS).
"Hal-hal seperti ini harus diantisipasi," ujar Eko.
Baca: Hasil Transaksi Sementara TEI ke-37 Capai USD2,94 Miliar, Mendag: Angka yang Besar! |
Selain itu, Eko menekankan pentingnya pemerintah dan operator jalan tol untuk tetap mengedepankan kampanye keselamatan di jalan tol, kendati nantinya kondisi lalu lintas lancar setelah MLFF diimplementasikan secara penuh.
"Walaupun transaksi tol ini bersifat nontunai dan nirsentuh, jangan kemudian pengguna tol lalu mengabaikan faktor keselamatan dalam berkendara di jalan tol," katanya.
Sebelumnya, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap melakukan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan dan masyarakat terkait sistem transaksi nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF).
Sosialisasi tersebut merupakan langkah penting, sebelum Kementerian PUPR melakukan instalasi dan praktek implementasi MLFF. Terkait dengan sosialisasi MLFF di daerah pelosok, tentunya Kementerian PUPR juga akan melakukan sosialisasi yang menyasar para pengguna jalan tol atau masyarakat pengguna kendaraan yang bisa masuk ke jalan tol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News