COO IDN Media William Utomo membagi pandangannya mengenai dampak positif influencer untuk brand-brand di Indonesia dan usaha Indonesia Creator Economy (ICE), unit bisnis IDN Media di bidang creator marketing, untuk menjembatani brand dengan influencer agar dapat menciptakan kolaborasi yang positif demi kemajuan ekonomi Indonesia.
1. Platform kreator untuk gerakkan ekonomi Indonesia
ICE (Indonesia Creator Economy) diklaim sebagai platform kreator terdepan di Indonesia dan merupakan salah satu unit bisnis di ekosistem IDN Media. ICE sebelumnya bernama IDN Creator Network, sebuah influencer marketing agency yang didirikan tahun 2017 dan telah berkolaborasi dengan ratusan brand dan influencer di Indonesia.
Selama perjalanannya, IDN Creator Network telah bekerjasama dengan lebih dari 10 ribu kreator maupun selebriti seperti Nagita Slavina, William Gozali, JKT48, Tarra Budiman, Kepin Helmy, dan masih banyak lagi. Sementara itu, ada lebih dari 500 brand yang telah mempercayakan IDN Creator Network untuk menangani influencer marketing campaign mereka.
Pada awal tahun 2022 ini, IDN Creator Network hadir dengan branding baru, yaitu ICE. Saat ini, ICE menghadirkan lima layanan: content creator marketing, content creator trading, content creator representation, financial technology solutions, dan brand & product development. ICE berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi di industri influencer marketing di Indonesia untuk membantu para brand dan influencer untuk berkolaborasi dengan lebih optimal.
“Banyak klien kami membutuhkan content creator untuk mempromosikan produk maupun jasa mereka. Namun, mereka tidak mengerti cara memilih influencer yang tepat sesuai target pasar serta budget yang dimiliki serta tidak mengerti proses kerja bersama bersama influencer jenis konten apa yang mesti dibuat, kapan publikasi kontennya, dan lain-lain. Hal-hal itulah yang kami bantu di ICE, mulai dari memilih nama influencer, membuat strategi, menyiapkan konten, melakukan payment, hingga campaign berjalan. ICE memudahkan advertiser untuk menemukan kreator yang sesuai,” kata William.
2. Hadirkan dua strategi untuk penuhi kebutuhan advertisers
Sementara itu, ICE menyadari bahwa industri influencer marketing memiliki kebutuhan yang beragam dengan kompleksitas proyek yang berbeda-beda. Oleh karena itu, William menuturkan bahwa ICE menerapkan dua strategi berbeda untuk memenuhi kebutuhan dua tipe advertiser. Pertama, mereka adalah advertiser yang merupakan brand-brand besar. Menyadari kebutuhan advertiser jenis ini yang kompleks, ICE menyediakan full service secara end-to-end, mulai dari proses menentukan strategi campaign, memilih nama influencer, dan lain-lain hingga campaign selesai dilakukan. ICE pun memiliki tim dedicated yang membantu mengerjakan memenuhi kebutuhan advertisers.
Sementara itu, ICE juga menyadari semakin banyak usaha kecil dan menengah bermunculan di Indonesia. Mereka membutuhkan jasa influencer agar dapat mengembangkan bisnis mereka tetapi terkadang memiliki keterbatasan sumber daya. Sehingga, ICE pun memberikan platform untuk usaha kecil dan menengah dengan memberikan mereka kebebasan untuk memilih sendiri influencer di platform ICE yang dapat diakses di www.ice.id. “Ibarat belanja online di e-commerce, para pelaku usaha kecil dan menengah dapat memilih influencer yang diinginkan dengan mudah sesuai budget yang mereka miliki,” tutur William.
3. Potensi small dan micro influencer yang perlu dimanfaatkan
Tidak hanya dari sisi brand, ICE menyadari besarnya potensi small dan micro influencer untuk menggerakkan perekonomian Indonesia. Apalagi, orang Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang kreatif. Kreativitas mereka dapat dimanfaatkan untuk memperoleh penghasilan, sekaligus membantu brand memasarkan produk dan jasa mereka. William menjabarkan potensi yang dimiliki small dan micro influencer.
“Small dan micro influencer sebenarnya memiliki audiens yang sangat loyal karena topik pembahasan di akun mereka sudah memiliki niche yang jelas, misalnya ada content creator yang spesialis menghadirkan konten-konten masak daging sapi saja atau melukis menggunakan teknik watercolor. Sehingga, mereka hanya perlu konsisten berkarya sesuai niche yang mereka pilih agar advertiser tertarik bekerja sama dengan mereka,” kata William.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News