Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menyebut negara bisa mengalihkan Rp100 triliun dari subsidi BBM ke beasiswa.
"Berapa banyak siswa SD sampai SMA yang mendapatkan beasiswa. Setiap siswa mendapatkan Rp12 juta selama satu tahun, maka akan ada 8,3 juta siswa yang akan mendapatkan beasiswa selama satu tahun," kata Mamit saat dikonfirmasi, Sabtu, 27 Agustus 2022.
Baca: Dana Subsidi Rp502 Triliun Setara Pembangunan 3.333 RS Skala Menengah |
Di sisi lain, dia juga menghitung besaran subsidi BBM jika dipakai membangun sekolah dengan biaya Rp2,5 miliar. Maka ada 40 ribu sekolah yang dapat dibangun.
Selain sektor pendidikan, Mamit juga menghitung pengalihan subsidi BBM di sektor kesehatan. Jika dipakai membangun puskesmas seharga Rp5 miliar, ada 20 ribu fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dapat dibangun.
"Itu kalau kita bisa melakukan penghematan Rp100 triliun. Bayangkan kalau kita bisa menghemat lebih besar lagi. Jadi, menurut saya lebih baik untuk hal produktif dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Mamit.
Dia menilai penyesuaian harga BBM bersubsidi merupakan langkah tepat. Hal tersebut untuk mengurangi beban subsidi.
"Bahasanya bukan kenaikan, tapi lebih kepada mengurangi beban subsidi yang harus pemerintah bayarkan kepada badan usaha. Saya kira hal ini perlu dilakukan untuk menyelamatkan beban keuangan negara," ujar Mamit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News