Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di prosesi puncak Saparan Apem Yaa Qowiyyu di Jatinom, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Istimewa.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di prosesi puncak Saparan Apem Yaa Qowiyyu di Jatinom, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Istimewa.

Saparan Apem Yaa Qowiyyu Menggerakkan Ekonomi Warga

Juven Martua Sitompul • 16 September 2022 21:42
Jakarta: Prosesi acara puncak Saparan Apem Yaa Qowiyyu di Jatinom, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, berlangsung meriah. Warga bahkan antusias mengikuti tradisi yang sarat kearifan lokal tersebut.
 
Setelah dua tahun digelar dengan sederhana karena pandemi covid-19, Sarapan Apem Yaa Qowiyyu untuk tahun ini dihadiri puluhan ribu masyarakat yang lebih dulu diawali dengan Kirab Budaya Gunungan Apem dan Haul Kyahi Ageng Gribig. Saparan Apem Yaa Qowiyyu sendiri merupakan inovasi strategi dakwah yang dilakukan Kyahi Ageng Gribig dengan membagikan apem kepada masyarakat yang dimulai sejak 403 tahun yang lalu.
 
"Sudah dua tahun dilaksanakan secara sederhana, alhamdulillah covid-19 dapat ditangani dengan baik sehingga kemarin acara ini sudah diawali oleh Haul Kyahi Ageng Gribig," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di lokasi, Jumat, 16 September 2022.

Kehadiran Airlangga dalam acara tersebut tidak hanya sebagai bentuk dukungan dalam upaya melestarikan tradisi dan budaya. Kedatangan itu sebagai penghormatan dan upaya merawat peninggalan leluhur di mana Airlangga masih keturunan langsung dari Kyahi Ageng Gribig.
 
Pembagian apem tersebut menjadi simbol fisik dari andum atau berbagi ampunan kepada sesama manusia yang merupakan ajaran dalam dakwah budaya yang disebarkan Kyahi Ageng Gribig. Tradisi andum pada awalnya mulai dilakukan Kyahi Ageng Gribig guna memberikan dorongan dan motivasi kepada masyarakat dalam mengamalkan kebajikan berupa sedekah kepada sesama sehingga dapat mendorong terciptanya masyarakat yang damai dan saling peduli.
 
Hingga kini, budaya sedekah tersebut tetap dijalankan masyarakat. Pembagian hampir 5 ton apem hasil sumbangsih masyarakat dari berbagai wilayah memeriahkan kegiatan Saparan Apem Yaa Qowiyyu tersebut.
 

Baca: Airlangga: Kirab Budaya Gunung Apem Jaga Tradisi Kebudayaan


Selain menjadi simbol kebajikan dalam mengamalkan sedekah, antusiasme masyarakat dalam memperebutkan pengambilan apem juga memiliki filosofi. Yakni segala sesuatu berasal dari Tuhan dan diperlukan usaha yang keras untuk mendapatkannya sehingga masyarakat diajarkan meningkatkan tekad dan ikhtiar dalam mencapai hal yang diinginkan.
 
Kegiatan Saparan Apem Yaa Qowiyyu mampu mendorong bergeraknya kembali perekonomian masyarakat lokal di Jatinom. Ini terlihat dari tingginya lonjakan permintaan apem dan berbagai penganan lokal yang dijajakan, termasuk permintaan dari para wisatawan yang ikut hadir dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
 
"Saparan Apem Yaa Qowiyyu Kyahi Ageng Gribig untuk melakukan dakwah secara damai dan saat ini berdampak juga pada geliat ekonomi masyarakat yang bergerak," kata Airlangga.
 
Kegiatan tersebut turut dihadiri Anggota DPR RI, Gubernur Jawa Tengah, Bupati Klaten, Wakil Bupati Klaten, serta sejumlah ulama.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan