“Presiden Joko Widodo pernah menyampaikan ‘tak boleh ada yang tertinggal di ekonomi digital' mengingat potensi pertumbuhan ekonomi digital mencapai Rp4.531 triliun pada 2030 atau tumbuh delapan kali lipat dari 2020. Hal ini menjadi penting untuk dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha agar terus bertumbuh dan berkembang,” ujarnya dikutip dari Antara, Kamis, 11 Agustus 2022.
baca juga: 3 Tren Teknologi yang Pengaruhi UMKM |
Teten menilai sinergi lintas para pemangku kepentingan menjadi kunci guna mengakselerasi pembangunan infrastruktur digital. Menurut data e-Conomy Southeast Asia (SEA) tahun 2021 oleh Googel, Temasek, dan Bain&Company, 72 persen dari seluruh pengguna ekonomi digital di tanah air berasal dari daerah non metro atau sub urban.
“Data lain dari Alpha JWC Ventures and Kearney tahun 2021 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi digital di kota-kota layer (lapis) dua dan tiga justru akan meledak secara signifikan, tumbuh lima kali lipat dalam lima tahun ke depan,” ungkap dia.
Selama tiga tahun terakhir, lanjutnya, sektor UMKM telah menghadapi pelbagai tantangan pandemi COVID-19. Berkat wabah tersebut pula pemerintah menyadari urgensi UMKM mengoptimalkan ekosistem digital bukan hanya untuk bertahan, namun pulih dan semakin kokoh agar pantas menjadi salah satu pilar ekonomi nasional.
Hal itu menjadi dasar arahan Presiden yang hendak menghadirkan 30 juta UMKM ke ekosistem digital pada 2024.
"Dengan lebih 12 juta merchants UMKM, Tokopedia merupakan salah satu dari bagian transformasi digital UMKM. Saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Tokopedia yang senantiasa menjadi mitra pemerintah dalam mengakselerasi transformasi digital UMKM di Tanah Air," kata Menkop.
Vice President of Marketplace Tokopedia Yudhiaji Kusuma menyatakan pihaknya bersama pemerintah telah melakukan pelbagai sinergi dalam meningkatkan daya saing UMKM lokal.
Beberapa di antaranya ialah sinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam program Garda Transfumi, yaitu transformasi formal usaha mikro untuk melakukan sosialisasi dan bimbingan pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui Online Single Submission (OSS).
“Berikutnya juga Digitalisasi Warung. Jadi kami mengakselerasi adopsi platform digital bagi para pelaku usaha tradisional termasuk pemilik warung, toko kelontong, dan usaha sejenis agar mereka dapat terus mengembangkan usaha melalui ekosistem mitra Tokopedia," ucap Yudhiaji.
Terakhir, pihaknya menyediakan Kelas Akselerasi Digital guna melatih UMKM dengan kurikulum yang telah dikurasi agar bisa meningkatkan daya saing usaha lebih baik lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News