Penandatanganan dilakukan oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE, Dannif Danusaputro, Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, dan Direktur Utama RAJA, Djauhar Maulidi.
Dannif mengatakan, hidrogen merupakan energi masa depan dan Indonesia memiliki potensi yang besar. Untuk itu, pengembangan hidrogen menjadi strategis untuk transisi energi serta net zero roadmap Indonesia. Pengembangan itu terdiri dari infrastruktur hulu dan hilir.
"Pertamina NRE secara aktif berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis dalam pengembangan hidrogen bersih dari sisi hulu. Kami sangat menyambut baik kerja sama strategis dengan Krakatau Steel dan Rukun Raharja dalam pengembangan jalur pipa transmisi dan distribusi hidrogen,” ungkap Dannif dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu, 13 November 2022.
Baca juga: Jelang Akhir Tahun, Erick Thohir Pastikan Stok Pertalite Aman |
Sementara itu, Silmy menambahkan, melihat potensi besar dari pengembangan hidrogen, ketiga perusahaan sepakat untuk melakukan penjajakan pengembangan proyek pipa transmisi dan distribusi hidrogen.
“Bersama Pertamina dan Rukun Raharja kami menjajaki kerja sama pengembangan proyek pipa transmisi dan distribusi hidrogen bersih di wilayah Banten dan Jawa Barat Indonesia,” jelas Silmy.
Sebelumnya Pertamina NRE dan Krakatau Steel bersama IGNIS Energy Holdings telah menandatangani Joint Study Agreement pembangunan blue/green hydrogen plant di wilayah industri Krakatau Steel yang terintegrasi dengan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) lepas pantai dan PLTS yang ke depannya dapat memproduksi listrik hingga 500 MWp-1,5 GWp.
Hidrogen hijau adalah hidrogen yang dihasilkan dari pembangkit listrik energi terbarukan seperti geotermal, tenaga surya, bayu, atau air (hidro). Saat ini Pertamina NRE melalui anak usahanya, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sedang melakukan pengembangan hidrogen hijau di wilayah kerja geothermal Ulubelu, Lampung dengan target produksi 100 kilogram per hari. Dalam jangka panjang, ditargetkan produksi hydrogen hijau dari seluruh wilayah kerja geothermal ini bisa mencapai 8.600 kilogram per hari.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News