Sekretaris Jenderal Kemenperin Dody Widodo menegaskan akan senantiasa membangun sinergi dengan para pelaku usaha dan instansi terkait lainnya guna mengakselerasi pertumbuhan industri di Tanah Air. Hal ini sebagai bagian dari langkah memacu perekonomian nasional serta mendorong pemerataan pembangunan.
"Guna membangun akuntabilitas kinerja Kemenperin yang tertib sesuai peraturan dan ketentuan perundangan yang berlaku, masing-masing pengelola anggaran harus dapat bertindak profesional, melaksanakan tepat waktu, dan memberikan output yang bermanfaat," ujar Dody dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 3 Februari 2021.
Dody menyampaikan pagu anggaran Kemenperin pada 2021 adalah sebesar Rp3,18 triliun dengan penghematan anggaran sebesar Rp301 miliar. Sehingga, pagu anggaran efektif setelah refocusing dan realokasi menjadi Rp2,87 triliun.
Anggaran tersebut akan direalisasikan ke beberapa program strategis, antara lain program dukungan manajemen Kemenperin, program nilai tambah dan daya saing, program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta program pendidikan dan pelatihan vokasi.
Sementara itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita berpesan kepada para Kepala Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di 2021 untuk memberikan perhatian terhadap pelaksanaan program dan kegiatan serta melakukan pemantauan secara intens terhadap progres pencapaian realisasi anggaran yang menjadi tanggung jawabnya.
"Para KPA dan PPK harus mengetahui dan memahami apa yang menjadi tanggung jawabnya, wajib menjaga good governance dan berhati-hati dalam pelaksanaan pengelolaan anggaran. Tetapi jangan sampai dengan kehati-hatian itu menjadikan kita lamban dalam mengeksekusi pelaksanaan anggaran pada era pandemi covid-19 saat ini," ucapnya.
Menurut Agus, mesin penggerak ekonomi harus diungkit dari APBN yang terarah dan tepat sasaran. Masing-masing kementerian dan lembaga telah diminta untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam melaksanakan percepatan belanja negara yang dimulai dari awal tahun anggaran.
"Dalam rangka menapaki 2021 yang penuh tantangan ini, kita harus optimis dan realistis dengan mempertimbangkan kondisi dan proyeksi terkini dan tidak melupakan agenda-agenda besar dan strategis bangsa, seperti program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan vaksinasi," sebutnya.
Lebih lanjut, langkah-langkah untuk meningkatkan investasi di Indonesia sudah harus mulai dilakukan dan berfokus pada paket-paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah.
"Oleh karenanya, saya minta para pejabat Eselon I beserta jajarannya melihat kembali seluruh kegiatan dan melakukan penyesuaian untuk mengakomodasi beberapa fokus kegiatan dalam rangka percepatan program PEN sesuai dengan arahan dan kebijakan Bapak Presiden pada 2021 ini," tutup Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News