Kunjungan ke Stasiun LRT Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur, tersebut untuk memastikan bahwa proyek yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) ini selesai tepat waktu meski di tengah pandemi covid-19.
“Alhamdulillah, sampai saat ini saya tidak melihat ada kekurangan pada pengerjaan LRT Jabodebek ini, semua berjalan dengan baik. Seluruh pihak terus bekerja keras baik dari Kemenhub, KAI, Adhi Karya, Inka, dan LEN. Saya harapkan proyek ini dapat dioperasikan tepat waktu di Juli 2022,” ujar Said Aqil, Rabu, 10 Maret 2021.
Ia yakin hadirnya LRT Jabodebek akan memiliki dampak yang sangat signifikan bagi masyarakat. Sebab, transportasi massal modern ini akan mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Said Aqil melihat pelayanan yang diberikan KAI cukup bagus di masa pandemi lantaran konsisten menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Kami terus bekerja keras agar seluruh proyek yang sedang berlangsung termasuk LRT Jabodebek selesai pada target yang telah ditentukan. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan jajaran Direksi untuk menjadikan KAI sebagai BUMN yang lebih baik lagi dan dapat memberikan nilai tambah kepada masyarakat,” tutur dia.
Per 5 Maret 2021, progres pembangunan fase 1 LRT Jabodebek telah mencapai 83,37 persen dengan rincian Lintas Pelayanan I Cawang-Cibubur sebesar 93,67 persen, Lintas Pelayanan II Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sebesar 82,44 persen, serta Lintas Pelayanan III Cawang-Bekasi Timur sebesar 76,94 persen.
Fase 1 LRT Jabodebek ditargetkan untuk dapat dioperasikan di bulan Juli 2022 dengan 18 stasiun pemberhentian. Adapun pengoperasiannya akan dilakukan secara otomatis tanpa masinis dengan sistem persinyalan CBTC grade of automation level 3.
Saat ini, KAI masih melakukan uji coba dinamis dengan menjalankan kereta LRT di jalurnya. Adapun sebagian kereta yang telah lulus uji selanjutnya akan dilakukan pengujian komunikasi dengan sistem persinyalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News