Ilustrasi. Foto: AFP
Ilustrasi. Foto: AFP

5 Program BRIN untuk Dorong EBT, Nuklir Masuk Prioritas

Suci Sedya Utami • 20 April 2021 21:17
Jakarta: Badan Riset dan Teknologi Nasional (BRIN) mencanangkan lima kegiatan utama dalam mendorong pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang masuk dalam proritas riset 2020-2024.
 
Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan, lima kegiatan tersebut sejalan dengan target peningkatan bauran energi nasional yang telah disusun pemerintah.
 
Bambang menjabarkan, pertama, melalui pemanfaatan bahan bakar nabati (BBN) kelapa sawit sebagai campuran BBM. Ia mengatakan bekerja sama dengan menggunakan katalis dari ITB, nantinya diesel maupun avtur 100 persen bahan bakunya akan berasal dari kelapa sawit.

"Harapannya kita bisa masuk skala produksi tidak lama lagi baik diesel, bensin, maupun avtur. Tujuannya agar kita bisa mengurangi impor BBM," kata Bambang di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 20 April 2021.
 
Kedua, pemanfaatan biogas yang banyak digunakan di perkebunan sawit menjadi alternatif terbaik untuk penyediaan listrik di daerah-daerah terpencil. Saat ini, teknologinya telah dikembangkan di beberapa tempat dan diharapkan bisa digunakan secara luas.
 
Ketiga, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) skala kecil. Mantan Kepala Bappenas ini mengatakan Indonesia memiliki potensi panas bumi yang besar, namun pemanfaatannya baru sedikit. Kendalanya yakni pengembangan PLTP selama ini berskala besar dan membutuhkan investasi yang tinggi.
 
"Karena itu kita kembangkan PLTP skala kecil yang mudah-mudahan bisa dikembangkan di berbagai daerah sehingga listrik yang dihasilkan bisa bermanfaat bagi daerah sekitar," ujar Bambang.
 
Keempat, pengembangan baterai listrik untuk keperluan kendaraan listrik. Demikian juga battery swapping technology untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
 
Kelima, pengembangan teknologi nuklir untuk pembangkit. Ia bilang pemerintah harus memastikan ketika ekonomi Indonesia tumbuh, maka pasokan listrik harus memadai. Di sisi lain juga merujuk pada komitmen Indonesia di Paris Agreement melalui pemanfaatan energi yang lebIh bersih, salah satunya dengan menggunakan nuklir.
 
"Kesiapan tenaga nuklir harus terjaga terutama dari sisi keselamatan maupun lokasi," jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan