ICP SLC November juga mengalami peningkatan sebesar USD3,16 per barel dari USD39,64 per barel menjadi USD42,80 per barel. Peningkatan harga minyak mentah Indonesia disebabkan membaiknya kondisi permintaan minyak di kawasan Asia Pasifik.
Selain itu, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada November 2020 dibandingkan Oktober 2020 mengalami kenaikan yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu hasil pemilihan Presiden Amerika Serikat yang berdampak pada sentimen positif bagi para investor.
Berdasarkan laporan EIA, penurunan stok distillate di Amerika Serikat selama Novembe menjadi 142,6 juta barel dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 156,2 juta barel dan merupakan stok terendah sejak bulan April 2020. Peningkatan harga minyak mentah di pasar internasional juga dipengaruhi laporan OPEC.
Faktor lainnya adalah pelaku pasar berkeyakinan bahwa negara-negara OPEC akan kooperatif dalam melakukan pemotongan produksi. Pertemuan OPEC di 30 November-1 Desember 2020 diyakini pemotongan produksi akan berlanjut.
"Berdasarkan data dari Baker hughes, jumlah operasional oil rig internasional di Oktober 656 unit, kondisi ini turun 46 unit dibanding bulan sebelumnya dan jauh lebih rendah 474 unit dibanding 2019," ujar Tim Harga Minyak seperti dilansir dari laman resmi Ditjen Migas, Sabtu, 12 Desember 2020.
Lebih lanjut, peningkatan harga minyak juga dipengaruhi optimisme pasar setelah informasi perkembangan vaksin covid-19. Para produser vaksin yang mengklaim dapat mencapai efficacy rate di atas 90 persen dan optimisme pasar terhadap peluncuran paket stimulus ekonomi oleh Amerika Serikat.
Untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh proyeksi pertumbuhan perekonomian di Tiongkok yang terus mengalami kenaikan yaitu 3,2 persen di triwulan II dan 4,9 persen di triwulan III.
Ini merefleksikan permintaan minyak yang terus menguat yaitu 12,85 juta barel per hari di triwulan II, kemudian 12,97 juta barel per hari di triwulan III dan 13,58 juta barel per hari di triwulan IV-2020. Selain itu, peningkatan permintaan minyak di India utamanya jenis kerosene, gasoline, naphtha, dan diesel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News