Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) joint venture antara ketiganya yang bertempat di KBRI Meksiko. Kerja sama ini merupakan salah satu langkah strategis Sarinah bertransformasi dan berekspansi ke pasar global selaras dengan visi pemerintah melalui Kementerian BUMN agar perusahaan pelat merah tidak saja mengekspor produk dalam negeri tetapi juga bertransformasi.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dengan menggandeng mitra strategis seperti Dufry dan Omega grup maka gerbang pasar riil dunia khususnya di sektor ritel dan travel maupun leisure memberi peluang pada produk UMKM masuk ke liga utama pemain dan pebisnis dunia.
"Saya harap Sarinah juga dapat menitik-beratkan pada kurasi dan seleksi produk UMKM dan Nusantara yang premium, berkualitas dunia serta yang sesuai dengan minat dan selera pasar kategori produk-produk duty-free dunia," kata Erick dalam keterangan resmi, Senin, 9 November 2020.
Untuk tahap pertama Erick menargerkan setidaknya ada 10 produk unggulan Indonesia yang bisa dipasarkan melalui kerja sama ini dan nantinya diharapkan semakin terbuka lagi peluang produk lokal dan UMKM go global.
Ia menambahkan oleh karenanya Sarinah juga perlu meningkatkan kapasitas baik kelembagaan maupun SDM melalui proses scouting dan pembelajaran manajemen retail dunia dari Dufry.
MoU ini secara garis besar merumuskan beberapa peluang bisnis yang saling menguntungkan bagi perusahaan. Hal yang paling strategis dari kerja sama ini adalah menempatkan Sarinah sebagai satu-satunya BUMN retail dalam klaster pariwisata sekaligus pendukung merintis pasar internasional dalam kerangka perdagangan multilateral.
Model kerja sama seperti ini diarahkan untuk mewujudkan pengenalan identitas Bangsa Indonesia yang kaya keberagaman di pasar-pasar retail premium dunia. Beberapa manfaat lain yang tertuang dalam MoU ini adalah tersedianya Indonesian Corner dan House of Indonesia di berbagai gerai dan pusat perbelanjaan yang merupakan jejaring Dufry di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News