Hal ini menilik tantangan ekonomi di tengah pandemi yang semakin berat. Kadin pun dinilai perlu semakin berbenah dan mampu mengoptimalkan potensi di daerah. Menurut Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie, Kadin perlu dipimpin sosok pemikir, berintegritas, dan punya kredibilitas.
"Kadin perlu dipimpin oleh yang berpengalaman dan juga rekam jejaknya baik dan bersih. Sehingga harus ada tim penjaringan dari mantan petinggi Kadin. Ini organisasi bergengsi jadi banyak yang mengincar. Bagi saya lihat juga sepak terjang para calon apakah bermasalah sisi finansial sampai utang," kata Jerry, dikutip Rabu, 14 April 2021.
Dosen Universitas Bunda Mulia yang juga pengamat komunikasi politik Patricia Robin menuturkan salah satu kandidat, yakni Arsjad Rasjid, memiliki peluang menang karena sedari awal mendapat dukungan internal, dukungan dari relasi di pemerintah dan pengurus Kadin.
"Arsjad Rasjid itu memang berpotensi menang, memerlukan strategi khusus dalam mendongkrak perekonomian saat ini dan ketika pascapandemi covid-19," kata Patricia.
Arsjad dinilai memiliki modal terpilih karena saat ini, ia menjabat sebagai Waketum Kadin bidang pengembangan pengusaha nasional. "Ini bisa jadi modal penting juga," jelas dia.
Arsjad Rasjid sendiri komitmen untuk memperbaiki dunia usaha, bersama-sama dengan pemerintah. Arsjad, yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk dan Ketua Dewan Penyantun Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), mengibaratkan, jika Kadin ibarat perusahaan, Kadin Provinsi dan asosiasi adalah para pemegang saham.
Sehingga ia akan merangkul, mendengarkan setiap aspirasi pemegang saham, sehingga ke depannya Kadin Indonesia harus menjadi lebih baik. Arsjad memiliki visi membangun Kadin baru yang inklusif dan kolaboratif dan membangun Kadin sebagai rumah bersama.
Kemudian mendorong Kadin Indonesia untuk menjadi partner utama pemerintah dalam transformasi sektor kesehatan terutama penanganan covid-19, dengan fokus pada implementasi vaksinasi gotong-royong.
Ia juga akan memperkuat infrastruktur kesehatan nasional yang promotif dan preventif, dan meningkatkan jumlah dan kualitas SDM kesehatan sampai ke tingkat desa. Selain itu, kita juga perlu mendorong deregulasi sektor kesehatan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan ke taraf internasional.
"Saya berharap Kadin Indonesia menjadi satu dan solid untuk dapat memenangkan persaingan dengan negara. Saya bertekad untuk membangun Kadin yang kuat di mana komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah akan lebih terstruktur, juga mendorong peran aktif dan melibatkan anggota Kadin di daerah dan juga seluruh asosiasi dalam prosesnya," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News