Ilustrasi. Foto: MI/Bagus Suryo
Ilustrasi. Foto: MI/Bagus Suryo

Kinerja Industri Mamin Kian Kuat Berkat Transformasi Digital

Husen Miftahudin • 29 Oktober 2021 14:25
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan pemanfaatan teknologi industri 4.0 di industri makanan dan minuman (mamin) semakin memacu produktivitas secara lebih efisien dan berkualitas, sehingga meningkatkan daya saingnya.
 
"Industri mamin terbukti menjadi salah satu sektor unggulan karena memiliki kinerja yang gemilang. Pada kuartal II-2021, industri mamin berkontribusi sebesar 38,42 persen terhadap pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas," kata Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika dalam siaran persnya, Jumat, 29 Oktober 2021.
 
Pada acara Business Forum Expo 2020 Dubai, Putu menyebutkan bahwa kontribusi industri mamin di kuartal II-2021 tersebut lebih tinggi dibanding sumbangsihnya pada 2019 yang mencapai 36,40 persen dan pada 2020 di angka 38,29 persen.

"Kami sangat mengapresiasi atas capaian dari industri mamin ini karena di tengah hantaman yang cukup berat akibat dampak pandemi," ungkapnya.
 
Oleh karena itu, Kemenperin bertekad untuk menjaga ketersediaan bahan baku bagi industri mamin agar mereka terus berproduksi sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. "Pemerintah juga telah memberikan sejumlah stimulus atau insentif kepada para pelaku industri agar bisa mempertahankan usahanya dan terus meningkatkan kinerjanya," lanjut dia.
 
Dalam kontribusinya terhadap ekspor industri pengolahan nonmigas, industri mamin mempunyai peranan penting. Pada 2020, total nilai ekspor industri mamin sebesar USD31,17 miliar, lebih tinggi dibanding 2019 yang mencapai USD27,36 miliar.
 
Sementara itu, pada periode semester I-2021, nilai ekspor industri mamin telah menembus USD19,59 miliar. "Ini membuktikan bahwa produk mamin Indonesia banyak diminati oleh konsumen global. Hal ini tidak terlepas juga dari penggunaan digitalisasi yang akhirnya menghasilkan produk-produk berkualitas, dengan mampu memenuhi standar internasional," paparnya.
 
Di samping itu, industri mamin mencatatkan realisasi investasi yang cukup signifikan senilai Rp50,48 triliun pada 2020, dan mencapai lebih dari Rp14 triliun pada kuartal II-2021. Investasi ini diyakini dapat memperkuat struktur manufaktur di dalam negeri, yang termasuk didukung melalui transfer teknologi.
 
"Bahkan, dari peningkatan investasi ini, juga dapat menambah jumlah penyerapan tenaga kerja. Saat ini, sektor industri mamin telah menyerap tenaga kerja sebanyak 5,2 juta orang," tutur Putu.
 
Artinya, lanjut dia, industri mamin telah memberikan dampak yang luas bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Apalagi, industri mamin merupakan sektor usaha yang mendominasi di Tanah Air.
 
"Terutama skala industri kecil dan menengah (IKM), hal ini yang menjadi tumpuan bagi berputarnya roda ekonomi nasional," pungkas Putu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan