Hal ini disampaikan Trenggono saat mengunjungi Politeknik Kelautan dan Perikanan di Pariaman, Sumatra Barat. Permintaan Trenggono tersebut sejalan dengan tujuan penyelenggaraan pendidikan formal Diploma III Perikanan Poltek KP Pariaman yaitu untuk menghasilkan tenaga teknis profesional perikanan terampil yang memiliki jiwa wirausaha, tanggung jawab sosial, disiplin dan mampu berperan aktif dalam melaksanakan pembangunan perikanan.
"Para pengajar harus kreatif, agar anak-anak ini menjadi ahli di bidangnya atau bisa punya usaha sendiri setelah dari sini," kata Trenggono dalam keterangan resmi, Kamis, 3 Juni 2021.
Menurutnya, taruna dan taruni perikanan di masa sekarang memiliki peran besar dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim yang maju ke depannya. Sebab, mereka punya kemampuan akademik yang mumpuni, baik dari sisi teori maupun praktik di lapangan.
Sementara itu Direktur Politeknik KP Pariaman Harisjon Khalid mengatakan bahwa pengembangan sarana dan prasarana senantiasa dilakukan untuk mendorong peningkatan kualitas belajar mengajar di Poltek.
Dengan luas lahan 204.900 m², Poltek KP Pariaman telah memiliki sejumlah sarana dan prasarana untuk mendukung proses pembelajaran, diantaranya simulator navigasi, laboratorium alat tangkap, kapal latih 40 GT, ruang menjangka peta, fire ground, ruang navigasi, workshop lab pengolahan, workshop pengolahan modern, lab mikrobiologi, dan masih banyak lagi.
"Sejauh ini, sejumlah inovasi yang telah dihasilkan oleh taruna dan taruni di Poltek KP Pariaman adalah lampu penerangan tambak tenaga surya. Saat ini para taruna mampu memproduksi maksimal sebanyak 11 buah lampu penerang. Keunggulan dari inovasi tersebut dapat menghemat energi, bertahan lima tahun ke depan, serta dapat dipasang tanpa jaringan listrik," jelas Harisjon.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Trenggono juga meninjau kegiatan wirausaha dalam bidang usaha diversifikasi pengolahan hasil perikanan yang dilakukan para taruna dan taruni.
Produk olahan perikanan yang dihasilkan di antaranya tuna loin dan hasil samping, rendang tuna, jelly fish dan lain-lain, dengan kapasitas produksi masing-masing sebanyak 450 kg, 130 kg dan 480 kg.
Selain itu, Trenggono melihat lokasi pembuatan pakan ikan, pembenihan dan pembesaran udang vaname, pembenihan dan pembesaran ikan air tawar, serta budi daya ikan hias.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News