Arifin mengatakan berdasarkan kesepakatan bersama yang dicanangkan, alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PHR ini akan membawa produksi WK Rokan terus meningkat. Tujuan ini dapat terealisasi jika PHR melakukan investasi pengeboran yang masif.
"Saya berharap agar PHR mengajukan usulan kegiatan peningkatan produksi yang agresif untuk sisa 2021 dan tahun-tahun selanjutnya. Ini harus menjadi komitmen Pertamina, mengingat Wilayah Kerja Rokan merupakan salah satu WK terbesar di Indonesia," kata Arifin dalam keterangan resmi, Selasa, 10 Agustus 2021.
Blok Rokan merupakan salah satu wilayah kerja strategis yang telah menghasilkan 11,69 miliar barel minyak (dari 1951 sampai 2021), dengan produksi minyak rata-rata 2021 hingga Juli 2021 sebesar 160,5 ribu barel per hari (bph) atau sekitar 24 persen dari produksi nasional dan 41 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) untuk gas bumi.
Menindaklanjuti pesan Menteri ESDM, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan amanah yang diberikan pemerintah untuk mengelola WK Rokan akan dilaksanakan secara optimal.
"Pertamina akan berkomitmen untuk menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia," ujar Nicke.
Menurut Nicke, pengelolaan Blok Rokan kepada Pertamina sebagai perusahaan BUMN tentu memberikan manfaat yang lebih luas bagi negara, baik dari sisi pengelolaan maupun dari sisi penerimaan negara. Sekaligus akan memperkuat posisi Pertamina khususnya Pertamina Hulu Rokan yang berperan menjadi lokomotif pembangunan dan perekonomian nasional.
Selain itu, Pertamina juga memiliki amanah lainnya, yaitu mendukung program pemerintah mencapai produksi minyak mentah satu juta bph dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (bscfd) di 2030.
"Oleh karenanya, selain kerja keras serta komitmen Pertamina, tentu juga diharapkan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat dan daerah serta seluruh Stakeholder dan masyarakat untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut," ucap Nicke.
Hingga akhir 2021, PHR merencanakan pengeboran 161 sumur baru, termasuk sisa sumur dari komitmen operator sebelumnya. Untuk 2022, PHR merencanakan pengeboran kurang lebih sebanyak 500 sumur baru.
Komitmen ini merupakan komitmen investasi dan jumlah sumur terbesar di antara blok migas lain di Indonesia. Kegiatan pengeboran tersebut akan didukung dengan penyiapan tambahan 10 rig pemboran sehingga secara total tersedia 16 rig pemboran, serta 29 rig untuk kegiatan Workover & Well Service yang merupakan mirroring dari kontrak sebelumnya.
Di Blok Rokan, PHR mengelola wilayah kerja dengan luasan sekitar 6,453 km2 dengan 10 Lapangan utama yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan, dan Pager.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News