Ilustrasi. Foto: dok.MI
Ilustrasi. Foto: dok.MI

Semester I, Realisasi PNBP Kementerian ESDM Capai Rp69,31 Triliun

Suci Sedya Utami • 18 Agustus 2021 11:32
Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sekitar Rp69,31 triliun hingga semester I-2021. Angka ini lebih dari 50 persen dari target tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp121,2 triliun.
 
Selain itu, realisasi anggaran pada periode yang sama telah tercapai 27,88 persen dari pagu APBN Perubahan 2021 Rp5,87 triliun atau sebesar Rp1,64 triliun. Sementara untuk investasi, telah tercapai USD11,3 miliar dari target tahun ini sebesar USD34,8 miliar.
 
Untuk subsektor minyak dan gas bumi (migas), lifting migas tercatat mencapai 1.644 ribu barel setara minyak per hari (boepd) dan harga gas berhasil disesuaikan menjadi USD6 per million british thermal unit (mmbt) dengan volume mencapai 2.656,6 billion british thermal unit per day (bbtud).

Untuk masyarakat luas, telah terbangun 280 lokasi Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga dan 673.222 sambungan rumah tangga (SR) jaringan gas bumi (jargas).
 
"Hingga semester I-2021, program BBM Satu Harga telah berhasil menurunkan harga premium dan solar di 280 lokasi. Telah berkontrak 10 paket pekerjaan jaringan gas, dan realisasi fisik pekerjaan konstruksi dan progres konstruksi mencapai sekitar 38 persen. Saat ini total jaringan gas terpasang adalah 673 ribu SR," kata Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy Arif dilansir dari laman resmi Kementerian ESDM, Rabu, 18 Agustus 2021.
 
Dari subsektor ketenagalistrikan serta Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), capaian Kementerian ESDM hingga semester I-2021 juga menggembirakan. Tercatat, rasio elektrifikasi mencapai 99,37 persen.
 
Targetnya, tahun ini energi listrik dapat menjangkau 99,9 persen rumah tangga di seluruh Indonesia. Kemudian total kapasitas pembangkit EBT menjadi 10.673 megawatt (MW) atau meningkat 206 MW dari  2020.
 
"Hingga Juni 2021, pemanfaatan biodiesel sebesar 4,31 juta KL yang menghemat devisa sekitar Rp9,5 triliun. Selain itu, telah dilakukan pembangunan 166 infrastruktur pengisian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di 135 lokasi, serta telah dibangun 31,32 Megawatt Peak (MWp) PLTS Atap, bagi 3.781 pelanggan," tambah Irwandy.
 
Pemerintah kini tengah menyusun peraturan turunan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara yang telah ditetapkan pada 10 Juni 2020 lalu, yaitu tiga Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) dan satu Rancangan Peraturan Presiden.
 
"Selain itu, pemanfaatan batu bara domestik tercatat mencapai 63 juta ton hingga semester I ini. Produksi batu bara pun tercatat sebesar 286 juta ton. Kemudian, hingga 2020 lalu telah diselesaikan sebanyak 19 smelter," imbuh dia.
 
Sementara dari subsektor geologi, tercatat kemajuan kegiatan government drilling panas bumi yakni telah dilakukan akuisisi data geosains dan Light Detection and Ranging (LiDAR) di beberapa daerah di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur.
 
"Akuisisi data geosains dan LiDAR di daerah Cisolok dan Sisukarame di Jawa Barat, serta Nage di NTT sudah selesai pada proyek pemboran panas bumi oleh pemerintah," pungkas Irwandy.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan