Gula. Foto : Medcom.id.
Gula. Foto : Medcom.id.

Kondisi Pabrik Gula yang Tua Sebabkan RI Harus Impor Gula

Annisa ayu artanti • 25 Mei 2021 21:57
Jakarta: Impor kebutuhan pangan pokok kerap kali menuai kritik, termasuk kebijakan impor gula yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan nasional.
 
Menanggap ini, Menteri Perdagangan M Lutfi membeberkan penyebab Indonesia harus melakukan impor gula sekitar 3,3 juta ton per tahun salah satunya adalah harga. Kalah saing harga gula saat ini memicu kurang ketidakoptimalan pada produksi gula dalam negeri.
 
"Kalau kita lihat rasio daripada harga di zaman orde baru itu harga 1 kg gula setara dengan 1,5 kali harga 1 kg beras. Kalau hari ini harga beras rata-rata beras (gabungan beras medium dan premium) menjadi Rp10 ribu gula ini harusnya berada di level Rp15 ribu. Hari ini HET Rp12.500 per kilogram. Jadi menyebabkan industri gula itu tidak bisa berkompetisi  karena memang harga dari demand sidenya itu tidak begitu baik," jelas Lutfi dalam Indonesia Food Summit 2021, Selaa, 25 Mei 2021.

Selain itu, Lutfi juga menjelaskan harga komoditas gula global juga menjadi tantangan tersendiri. Produksi gula dalam negeri dituntut untuk lebih efisien dan lebih baik untuk bersaing dengan gula global.
 
Namun sayangnya kondisi saat ini pabrik-pabrik gula di Tanah Air sebagian besar memprihatinkan. Meski ada pabrik gula baru, pabrik gula yang ada saat kebanyakan merupakan pabrik gula yang sudah tua sehingga tidak bisa mengejar tekanan tersebut.
 
"Ini tidak bisa kita salahkan, Kenapa? karena pabrik-pabrik gula kita banyak yang baru-baru tapi sebagian besar tapi tergolong tua sekali. Pabrik gula itu ada yang 1860, 1910 jadi perlu peremajaan yang luar biasa," ucapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan